Site icon Sekar Kijang News

DARI SEKALI TANAM JADI TIGA KALI, OPLAH 2025 BUKA HARAPAN BARU PETANI JEMBER

DTPHP bersama petani penerima manfaat saat di lokasi program OPLAH 2025

SEKARKIJANG.JEMBER – Program Optimalisasi Lahan (OPLAH) 2025 mulai menjadi titik terang baru bagi petani Kabupaten Jember. Petani yang selama bertahun-tahun hanya mampu menanam sekali dalam setahun karena kondisi lahan, sekarang dapat 3 kali dalam setahun. Peningkatan Indeks Pertanaman (IP) sangat dirasakan petani yang sebelumnya hanya IP 1, kini menjadi IP 3.

Kepala Dinas Tanaman Pangan, Hortikultura, dan Perkebunan (DTPHP) Kabupaten Jember, Mochamad Sigit Boedi Ismoehartono, menegaskan bahwa OPLAH merupakan upaya strategis pemerintah dalam menghidupkan kembali potensi lahan-lahan yang selama ini kurang produktif.

“Program OPLAH adalah langkah strategis pemerintah untuk memaksimalkan potensi lahan pertanian, terutama lahan yang kurang produktif atau belum tergarap secara optimal,” ujarnya.

Program ini dirasakan langsung manfaatnya oleh petani Jember yang selama ini belum pernah mendapat bantuan. Salah satu penerima manfaat, Surojo, petani dari Gapoktan, Sumbermas, Desa Gumukmas, Kecamatan Gumukmas, mengungkapkan rasa syukur atas perubahan besar yang dirasakan sejak program OPLAH berjalan di wilayahnya.

“Saya mengucapkan banyak terima kasih kepada Presiden Prabowo, Menteri Pertanian, dan Bupati Jember Gus Fawait. Mudah-mudahan dengan adanya kegiatan OPLAH ini, di wilayah saya yang sebelumnya hanya bisa tanam satu kali atau bahkan tidak bisa tanam karena banjir, sekarang bisa tanam padi tiga kali,” ujar Surojo.

Petani tak hanya mendapat bantuan optimasi lahan, tetapi juga akan mendapatkan pendampingan dari DTPHP Kabupaten Jember. DTPHP turut memastikan program berjalan optimal melalui pendampingan teknis yang dilakukan langsung di lapangan. Mulai dari tahap persiapan, pelaksanaan, hingga evaluasi, petani didampingi agar kegiatan sesuai dengan pedoman dan menghasilkan panen yang lebih baik.

DTPHP juga melakukan koordinasi lintas sektor, melibatkan perangkat desa, penyuluh pertanian, serta kelompok tani agar implementasi program berjalan sinergis dan tepat sasaran.

Keberhasilan ini memperlihatkan bahwa program OPLAH 2025 bukan hanya sekadar peningkatan produksi, tetapi juga solusi nyata bagi persoalan pertanian yang bertahun-tahun dihadapi petani di lapangan.

Dengan semakin banyaknya petani yang merasakan manfaat langsung, OPLAH menjadi bukti bahwa pembangunan pertanian yang tepat sasaran mampu membawa perubahan signifikan bagi kesejahteraan masyarakat desa.

Dengan alokasi lahan mencapai 4.410 hektare, program ini menjadi salah satu penggerak terbesar ketahanan pangan Jawa Timur. Sebagai daerah dengan Lahan Pertanian Pangan Berkelanjutan (LP2B) terluas di provinsi ini, Jember semakin memperkuat posisinya sebagai salah satu lumbung pangan strategis. (tim)

Exit mobile version