
Desakan itu disampaikan HMI se-Kabupaten Lumajang yang terdiri dari HMI Komisariat Lumajang dan HMI Komisariat (persiapan) Hasyim Asyari. Kedua komisariat dibawah HMI Cabang Jember.
“Kami HMI se Kabupaten Lumajang mendesak Kapolres Lumajang untuk mundur diri jabatannya karena telah meresahkan dan gagal memberikan rasa aman kepada masyarakat Lumajang,” petikan rilis dari HMI se Kabupaten Lumajang dalam Instragram berlamat hmi_komhasyimasyari, Sabtu 9 Agustus 2025.
HMI se Kabupaten Lumajang juga menyerukan kepada pemerintah daerah untuk meningkatkan pengawasan dan perlindungan kepada masyarakat. HMi menilai kejadian ini jadi momentum semua pihak meningatkan sistem pengawasan yang memdai.
HMI berharap pihak kepolisian segera mengungkap pelaku kejadan ini. “Jika dalam waktu 3 x 24 jam Kapolres Lumajang belum berhasil menguak kejahatan pencurian sepeda motor di Lumajang maka HMI akan turun ke jalan bersama elemen Civil Society untuk mendesak Kapolres Mundur dari jabatannya” tambah rilis tersebut.
Dalam sepekan terakhir, beberapa sepeda motor mahasiswa KKN hilang di dua lokasi berbeda, termasuk di balai desa dan rumah kepala desa yang seharusnya menjadi tempat paling aman. Kejadian pertama terjadi pada 6 Agustus 2025 di Desa Alun-Alun, Kecamatan Ranuyoso, ketika dua motor milik mahasiswa KKN UNEJ dan UIN KHAS digondol maling.
Tidak lama setelah itu, pada 8 Agustus 2025, motor mahasiswa UNEJ kembali hilang di Desa Tempeh Tengah, saat diparkir di rumah kepala desa. Pihak kepolisian saat ini masih menyelidiki kasus ini dengan memeriksa rekaman CCTV dan memanggil saksi, namun CCTV di balai desa dilaporkan tidak berfungsi sejak April 2025, menjadi kendala penyelidikan.
Akibat insiden ini, Universitas Jember menarik seluruh mahasiswa KKN dari Lumajang demi keamanan mereka, keputusan ini juga diikuti oleh delapan perguruan tinggi yang terlibat dalam program KKN kolaboratif di wilayah tersebut dengan total 1.328 mahasiswa ditarik kembali ke kampus masing-masing.
UIN KHAS Jember juga mempertimbangkan untuk tidak lagi mengirimkan mahasiswa KKN ke Lumajang pada masa depan setelah kejadian ini. Ketua HMI Lumajang, Intan Nuriyani, menegaskan bahwa desakan pengunduran diri Kapolres dilatarbelakangi oleh kegagalan memberikan rasa aman kepada masyarakat Lumajang, terutama mahasiswa. Hingga berita ini dibuat, Polres Lumajang belum memberikan pernyataan resmi menanggapi desakan tersebut. (novan)