– PT Sinergi Gula Nusantara (SGN) PG Glenmore Kabupaten Banyuwangi mempercepat jadwal giling perdana musim panen tahun 2025. Dari jadwal semula 23 Mei 2025 dimajukan menjadi 19 Mei 2025. Bahkan, Sabtu 17 Mei 2025 sudah mulai menerima pengiriman tebu sekaligus dilaksanakan slametan buka giling musim panen 2025.
Hal itu disampaikan General Manager PG Glenmore, Sugondo dalam Forum Temu Kemitraan (FTK) yang digelar di Hall Center PG Glenmore, Desa Karangharjo, Kecamatan Glenmore, Kamis (15/5/2025). Forum ini menjadi momen strategis untuk mempererat koordinasi antara pemerintah daerah, petani tebu, PG Glenmore, Perbankkan dan stakeholder lainnya seperti PT Petrokimia Gresik.
“Mohon doanya pada tanggal 17 Mei 2025 diadakan slametan buka giling PG Glenmore, agar hasil melimpah dan proses giling lancar sampai akhir. Tanggal 19 Mei 2025 dilakukan giling perdana dengan estimasi dimulai pukul 08.00,” ungkap General Manager PG Glenmore, Sugondo.
General Manager PG Glenmore, Sugondo, menyatakan kesiapan pabrik menyambut musim giling 2025 dengan target giling 1.062.000 ton tebu dan memproduksi sekitar 84.000 ton gula berkualitas GKP. Dia menyebutkan target PG Glenmore tahun 2023 sebanyak 53 ribu ton, tahun 2024. 67 ribu ton dan tahun 2025 menjadi 84 ribu ton.
Sugondo menegaskan bahwa sinergi yang erat antara petani, pemerintah, dan pabrik merupakan kunci utama keberhasilan produksi gula tahun ini. “Persiapan matang telah dilakukan, termasuk pengecekan operasional pabrik dan kebun,” ungkapnya. Dia optimistis dengan kerja sama yang solid, target produksi gula tahun ini akan lebih optimal dibandingkan tahun sebelumnya.
Musim giling 2025 ini menjadi bagian penting dalam upaya mencapai swasembada gula nasional yang ditargetkan pemerintah paling lambat tahun 2027. PG Glenmore berkomitmen untuk terus memperkuat kemitraan dan kolaborasi demi keberlanjutan produksi gula yang tidak hanya memenuhi kebutuhan nasional tapi juga memberikan dampak ekonomi positif bagi masyarakat lokal. Dia menjelaskan sinergi antara PG Glenmore, Pemkab Banyuwangi, Petani dan stakeholder sangat dibutuhkan untuk memenuhi swasembada gula.
Plt Kepala Dinas Pertanian (Disperta) Banyuwangi, Ilham Juanda, menegaskan komitmen Pemkab Banyuwangi untuk terus mendampingi petani tebu dan memperkuat kemitraan dengan PG Glenmore sebagai mitra strategis. Ia menyatakan bahwa pihaknya mendorong peningkatan produktivitas melalui pendampingan teknis dan dukungan sarana produksi agar hasil panen tebu dapat meningkat secara berkelanjutan.
Saat ini, Banyuwangi memiliki potensi lahan tebu seluas 8.179 hektar yang terdiri dari tebu rakyat dan tebu sendiri, yang tidak hanya mendukung produksi gula nasional tetapi juga menjadi penggerak ekonomi lokal serta membuka lapangan kerja bagi masyarakat sekitar. (novan)