SEKARKIJANG.JEMBER – PG Glenmore Banyuwangi mengimbau petani tebu mitra yang memiliki tanaman tebu di Kabupaten Jember untuk mempercepat penebangan tebu sebelum jalur gumitir ditutup 24 Juli 2025. Hal itu disampaikan Anjar Ramadhani, Manager tanaman PG Glenmore saat bertemu dengan petani tebu mitra di Kabupaten Jember Bersama mitra dari Bank Jatim di Sri Rejeki Jl Semeru Jember, Jumat 18 Juli 2025.
PG Glenmore sudah mendapatan kepastian dari pihak yang berwenang bahwa Jalur Gumitir ditutup total mulai 24 Juli 2025 sampai 24 September 2025. Akibatnya, pengiriman tebu dari wilayh Jember ke PG Glenmore tidak bisa dilakukan. Alternatifnya, tebu mili mitra PG Glenmore diarahkan ke Pg Pradjekan Bondowoso.
Menurut Anjar Ramadhani, Manager tanaman PG Glenmore hal ini penting dilakukan agar pengiriman tebu dapat dilakukan dengan lancar dan tidak terhambat oleh penutupan akses jalur Gumitir. PG Glenmore juga menginformasikan bahwa tebu hasil panen yang ditebang setelah tanggal 24 Juli 2025 bisa dikirim ke PG Pradjekan. Hal itu sebagai alternatif pabrik penggilingan akibat penutupan jalur Gumitir yang menjadi akses utama pengiriman tebu mitra dari Jember ke PG Glenmore.
Penutupan akses Gumitir ini menjadi perhatian karena jalur tersebut selama ini menjadi rute utama transportasi pengiriman tebu dari Jember ke Glenmore, sehingga percepatan proses panen dan pengiriman diperlukan untuk menghindari gangguan pasokan bahan baku pabrik gula.
“Kami sudah koordinasi dengan Dinas Pekerjaan Umum Jember, penutupan total jalur Gumitir positif dilakukan mulai 24 Juli sampai 24 September 2025 mulai pukul 22.00 23 Juli 2025. Setelah itu dilakukan buka tutup selama dua bulan, sampai Desember 2025. Dengan catatan, proyek sesuai rencana,” kata Anjar Ramadhani, Manager tanaman PG Glenmore.
Untuk itu, Anjar, sapaan karibnya, sudah koordinasi dengan PG Pradjekan. “Pilih PG Pradjekan karena satu regional. Tren rendemen tebu juga paling bagus,” kata Anjar. Tetapi, Anjar menyatakan tidak menutup kemungkinan diarahka ke PG lain seperti PG Panji dan PG Asembagus jika antrean di PG Pradjekan terlalu lama.
Selain itu, pertemuan tersebut juga untuk mengkoordinasi terkait kredit petani di Bank Jatim agar tetap bisa dibayarkan sesuai dengan komitmen. “Agar Kredit Usaha Rakyat di Bank Jatim tetap terbayar dengan lancar,” terangnya.
Haji Sutrisno dan Pak Ade, dua tokoh petani tebu di Jember juga berharap pengiriman tebu ke PG Pradjekan berjalan lancar. “Kami berharap pengiriman tebu ke Pradjekan berjalan lancar,” kata Haji Sutrisno.
Dwi Ana Ekawati, Manajer PG Pradjekan yang juga hadir dalam pertemuan itu menyatakan kesiapannya menyambut kiriman tebu mitra PG Glenmore. “Pada intinya PG Pradjekan siap menerim tebu IGG (PG Glenmore, Red),” tutur Wiwik, sapaan karibnya.
Dia menyatakan juga akan koordinasi dengan Asosiasi Petani Tebu Rakyat (APTR) PG Pradjekan di Bondowoso. “Kami segera koordinasikan dengan APTR PG Pradjekan di Bondowoso. Saya yakin tidak ada masalah ada kiriman tebu dari luar Bondowoso ke Pradjekan karena memang ada post mayor pentupan Jalur Gumitir,” ungkapnya.
Yahya dari Bank Jatim KCP Glenmore Banyuwangi menegaskan percaya kepada petani tebu Mitra PG Glenmore di Kabupaten Jember. “Kami percaya dengan komiteman bapak – bapak sekalian. Kami yakin kredit lancar dan aman,” ujarnya. (novan)