
SEKARKIJANG.JEMBER – MTQ tingkat Jatim 2025 yang diselenggarakan di Kabupaten Jember sudah memanfaatkan Information Technology (IT), videotron untuk penampilan di alun-alun kota dan monitor di setiap venue untuk penilaian secara real-time. Sehingga nilai peserta akan muncul di monitor setelah peserta melakukan penampilan.
“Semua nilai bisa dilihat secara online, sehingga nilai bisa dipantau oleh masyarakat maupun kafilah dari masing-masing Kabupaten/Kota sebagai transparansi,” ujar Muhammad Isa, Kepala Sekretariat LPTQ Jawa Timur.
Ketua Harian LPTQ Jatim, KH Abdul Hamid Abdullah, juga menjelaskan bahwa penilaian digital seperti ini dapat meningkatkan kepercayaan masyarakat.
“Kini setelah peserta tampil sekitar lima menit, nilai sudah langsung tersaji dan bisa diketahui oleh peserta maupun official pendamping. Ini bagian dari upaya kami memastikan transparansi dan akuntabilitas dalam penyelenggaraan MTQ,” jelasnya.

Penilaian juga dilakukan oleh hakim yang diseleksi dari masing-masing Kabupaten di Jawa Timur dan telah mengikuti pelatihan orientasi perhakiman.
KH Abdul Hamid Abdullah memastikan, hakim yang menilai MTQ Jatim 2025 ini sudah memiliki kompetensi dimasing-masing bidangnya.
“Perlu diketahui bahwa hakim diproses lewat seleksi, Ada tim penyeleksi hakim dari masing-masing kabupaten yang akan menyampaikan usulan-usalan. Mereka menyampaikan bidang-bidang keahliannya. Ada bidang tajwid, Fashahah, suara lagu, hadist, dan tafsir ( ada MFQ Cerdas Cermat, dan lainnya). Dan tentu diharapkan para hakim memiliki sertifikasi lewat pelatihan,” tuturnya.
Pelatihan orientasi perhakiman ini dilakukan untuk merumuskan hal-hal yang harus dinilai dalam MTQ XXXI Jatim 2025 ini.
“Kami juga ada pelatihan orientasi perhakiman. Dalam orientasi ada musyawarah masing-masing bidang tentang hal-hal yang harus dinilai, sehingga ada kesepatakam antara hakim yang satu dengan yang lain,” pungkas Ketua Pelaksanana Harian LPTQ Jatim di channel Youtube Kominfo Jatim.
Selain itu, KH. Abdul Hamid menekankan agar hakim teliti dalam melakukan penilaian.
“Hakim dituntut untuk teliti karena di Jawa Timur, hakim sudah harus menggunakan IT, nilai akan ditampilkan lewat layar. karena nilai akan muncul secara real-time,” titipnya.(*)