SEKARKJANG.JEMBER – Jember– Aroma ketidaknetralan dalam pelaksanaan Pilkada Jember semakin menyita perhatian. Jumat (15/11/2024), Gerakan Relawan Demokrasi menggelar aksi ke Kantor KPU dan Bawaslu Jember, untuk menyoroti dugaan pelanggaran penyelenggara yang dianggap mencederai demokrasi.
Dengan membawa dokumen bukti dan tuntutan tegas, massa menilai telah terjadi penyimpangan serius di tingkat penyelenggara. Setidaknya, 32 laporan dugaan ketidaknetralan telah dilayangkan, namun hingga kini belum ada perkembangan yang memuaskan. Bahkan, KPU dan Bawaslu terkesan mengolor-olor laporan ini.
Sebaliknya, begitu ada indikasi pelanggaran dari tim pasangan calon nomor urut 02 langsung gerak cepat bahkan langsung ada putusan. Dia menilai kinerja Bawaslu Jember lamban dan kurang transparan dalam menindaklanjuti laporan pelanggaran. “Dari 32 laporan yang masuk, belum ada satupun rilis resmi atau langkah konkret dari Bawaslu. Ini mengecewakan,” tambahnya.
Ferdian, koordinator aksi, menyatakan keprihatinannya atas situasi demokrasi di Jember. Ia menuding beberapa oknum penyelenggara tidak hanya lalai, tetapi secara aktif memihak salah satu pasangan calon. “Kami punya bukti nyata dari lapangan. Beberapa PPK seperti di Jelbuk, Pakusari, Sukowono, hingga Panwascam di Mayang dan Sumberbaru terindikasi tidak netral. Ini jelas mencederai keadilan demokrasi,” tegas Ferdian. (wahyu)