SEKARKIJANG.JEMBER – Hari Senin (7/4/25) Gus Bupati Muhammad Fawait mengikuti panen raya yang dipimpin langsung oleh Presiden Prabowo. Kegiatan panen raya ini digelar serentak di 14 Provinsi dan 157 Kabupaten/ Kota dan diikuti secara daring. Di Kabupaten Jember Gus Bupati Jember mengikuti pelaksanaan panen raya secara daring. Panen raya dilaksanakan di hamparan sawah Poktan Tirto Manunggal Desa Lojejer Kec. Wuluhan.
Amran Sulaiman Menteri Pertanian mengaku kebijakan Prabowo sudah mulai dirasakan oleh petani. Diantaranya ketersediaan pupuk ditingkat petani sudah cukup. Harga gabah ditingkat petani sudah baik yaitu sekitar Rp. 6.500. Serapan gabah petani oleh Bulog meningkat 2.000 persen.
Gus Fawait mengatakan dalam bulan kedua kepemimpinannya akan memprioritaskan Pembangunan pertanian.
“Di bulan kedua ini, Bapak-Ibu semuanya, Kami akan fokus bagaimana sektor pangan, dari sektor pertanian. Sebulan ini akan kami fokus dan hari ini, di depan ini sudah berkumpul semua, eksekutif, legislatif, dan juga Forkopimda. Ada Pak Dandem, ada Pak Wakapolres” Ucap Gus Fawait.
Pada kesempatan tersebut menyoroti soal distribusi Pupuk. Padahal menuruut informasi jumlah pupuk sudah cukup. Namun Gus Fawait masih menerima banyak keluhan dari petani.
“Pupuk di Indonesia ini sebetulnya sudah dicukupi, tapi kenapa di Jember saya masih mendapatkan banyak keluhan?. Ada yang belum dapat, ada yang harganya di atas, dan lain sebagainya, betul?” Tanya Gus Fawait.
Menanggapi keluhan Masyarakat tersebut Gus Fawait menjelentrehkan langkah langkah yang akan diambil. Pertama Gus Fawait akan memanggil semua stake holder terkait. “Bahwa ke depan kita akan panggil para distributor, kalau perlu para kios-kios” Ucap Gus Fawait.
Pada kesempatan ini juga Gus Bupati meminta bantuan Dandim, Polres dan Legislatif untuk membantu mengawasi distribusi pupuk subsidi. “Pak Dandim, Pak Waka Polres, Legislatif, ada kita semuanya. kita pastikan jangan lagi ada orang yang main-main soal pupuk di Kabupaten Jember” Urai Gus Fawait.
Mendengar pidato tersebut, Masyarakat menimpali dengan dengan “Garap, Gus, garap” komentar audiens yang mayoritas petani. (nvn)