SEKARKIJANG.JEMBER– Budidaya Ikan Koi yang dilakukan oleh masyarakat di Kabupaten Jember dimulai dari unit pembenihan yang umumnya menggunakan kolam/bak permanen. Sedangkan pada tahap pendederan sampai dengan pembesaran menggunakan kolam berdasar tanah maupun pada sawah dengan sistem minapadi.
Kelompok Pokdakan Genks KOI 99, berdiri sejak Tahun 2019 dengan legalitas formal SK 800/621/35.09.01/2021 dinyatakan kelompok tingkat madya yang beranggotakan 10 orang. Kapasitas produksi Pokdakan 104.000/tahun dengan luasan kolam 11.600m2. Aset kelompok berupa induk ikan koi dan sarana budidaya ikan yang merupakan hasil pemupukan modal dan investasi bersama, yang bila ditaksir total aset kelompok senilai Rp. 165.000.000. Omset per tahun mencapai Rp. 338.000.000.
Koi hasil budidaya dengan kualitas bagus berukuran 40 cm, mampu dijual dengan harga mencapai Rp 1,5 juta per ekor. Sekarang dengan kualitas yang bagus juga harga jual koi hanya di kisaran Rp 500-750 ribu per ekor. Dengan turunnya harga jual dan biaya operasional yang tinggi, menyebabkan pokdakan membutuhkan inovasi untuk dapat memangkas biaya operasional dan tetap berproduksi dengan baik.
Pokdakan memiliki potensi ekonomi berkembang, namun memiliki kendala dan kekurangan dalam menjaga kualitas air kolam. Berdasarkan diskusi dengan mitra, pemeliharaan ikan koi sangat bergantung pada kualitas air kolam ikan tersebut. Kualitas air kolam ikan yang baik, akan mempengaruhi kualitas ikan koi jenis apapun.
Selama ini kegagalan pemeliharaan ikan koi oleh penghobi maupun pembudidaya ikan disebabkan karena kegagalan dalam menjaga kualitas airnya. Kualitas kolam ikan koi ditentukan oleh parameter air yaitu : pH, TDS, DO, dan ammonia. Oleh sebab itu pada inovasi ini, tim Polije mengusulkan pengendalian kondisi kualitas kolam ikan koi berbasis IoT menggunakan Inovasi SANKE (Intelligent Koi Pond Water Quality Control System).
Berdasarkan permasalahan tersebut maka program INOVOKASI yang ditawarkan mengatasi perubahan lingkungan air dan sistem kerja konvensional. Harapannya manajemen kolam dilakukan secara presisi, kondisi kualitas air dapat dipertahankan kestabilannya, curahan tenaga dan biaya kerja lebih efisien.
Pelaksanaan program mendesiminasikan inovasi berupa Penerapan Teknologi Inovasi SANKE pada Pengendalian Kualitas Air Kolam Koi Terintegrasi Intelligent System berbasis Internet of Things untuk Peningkatan Produktivitas Ikan Koi. Inovasi ini diterapkan sebagai upaya solusi dari permasalahan mitra The Genks Koi 99 dalam membantu untuk menjaga kualitas air kolam ikan Koi sebagai habitat ikan dengan penghematan biaya operasional.
Mekanisme pelaksanaan program yang akan dilaksanakan adalah adopsi teknologi perikanan berbasis Internet of Things (IoT). Fokus utama permasalahan adalah pada pengontrolan kualitas air kolam. Permasalahan dalam pengontrolan kualitas air kolam yang meliputi : (1) pH (Potential of Hydrogen), (2) DO (Dissolved Oxygen) dan (3) Suhu. Selama ini hanya mengandalkan kemampuan manusia secara naluriah saja dan alat sederhana yang telah ada di pasaran.
Nursalim selaku ketua Pokdakan The Genks Koi 99 menyampaikan terima kasih. “Program ini sangat membantu kami, utamanya dalam upaya peningkatan kualitas budidaya ikan Koi, harapan kami aplikasi dari program ini dapat diimplementasi pada komunitas Koi yang lebih luas lagi,” kata Nursalim yang didampingi Puguh Dwi Santoso sebagai sekretaris Pokdakan The Genks Koi 99 .
Ketua pelaksana Program, Prawidya Destarianto, S.Kom, M.T, dengan anggota Ariesia Ayuning Gemaputri, S.Pi, M.P., dan Dr. Tanti Kustiari, S.Sos, M.Si. Prawidya Destarianto, S.Kom, M.T mengatakan bahwa diseminasi ini merupakan wujud komitmen Polije dalam melaksanakan amanat Direktur Polije Saiful Anwar, S.TP., M.P. untuk memberikan daya guna yang seluas-luasnya kepada masyarakat, sebagai salah satu bentuk tugas dosen dalam Mengamalkan Tri Darma Perguruan Tinggi. Kepala P3M Politeknik Negeri Jember, Dr. Ir. Hariadi Subagja, S.Pt., M.P., IPM. menyatakan “Dengan adanya inovasi ini diharapkan mampu membantu secara luas budidaya KOI pada tataran Nasional” ujarnya. (wahyu)