
Dosen Fakultas Hukum Universitas Jember itu menjelaskan, para buruh perlu mendapatkan edukasi agar faham akan hak dan kewajibannya. “Ini tidak hanya untuk buruh tetapi juga bagi perusahaan yang menaunginya,” ujarnya.
Ketua ICMI Pusat, Prof. Arif Satria, dalam sambutannya melalui video, menekankan bahwa Silakwil bertujuan untuk merumuskan program-program strategis ke depan dan menegaskan pentingnya transformasi ICMI untuk meningkatkan kualitas pembangunan masyarakat. Ia juga mengutip pesan B.J. Habibie mengenai lima pilar utama yang masih relevan hingga kini, yaitu kualitas bekerja, kualitas berpikir, kualitas berkarya, kualitas iman dan takwa, serta kualitas kehidupan.
Silakwil ICMI Jatim ini juga dihadiri Rektor Universitas Brawijaya Prof. Widodo, S.Si., M.Si., Ph.D.Med.Sc., menyatakan bahwa ICMI telah berkontribusi pada perubahan negara selama 35 tahun dan kini harus memprioritaskan percepatan teknologi informasi, perkembangan, serta tata kelola ekonomi, juga menekankan pentingnya peran ICMI dalam dunia pendidikan dan negara dalam peningkatan kualitas pendidikan.
Ketua ICMI Jawa Timur, Ulul Albab, menjelaskan bahwa Silakwil merupakan agenda tahunan yang strategis karena mempertimbangkan tantangan global saat ini, dan menekankan bahwa Indonesia memerlukan seluruh potensi sumber daya manusia, termasuk generasi Z, yang memiliki karakteristik unik dan potensi besar dalam memajukan ekonomi. “”Indonesia membutuhkan seluruh potensi sumber daya manusia, termasuk generasi Z yang memiliki karakteristik unik dan potensi besar dalam memajukan ekonomi,” ujar Ulul Albab.
Dalam kesempatan lain, Ulul Albab menyampaikan bahwa melalui literasi keuangan syariah dan pemberdayaan UMKM, ekonomi umat dapat diperkuat sekaligus mempersiapkan generasi muda untuk menghadapi tantangan masa depan. (wahyu)