
“Kami apresiasi kreativitas siswa SMAN Negeri 1 Tapen Kabupaten Bondowoso. Penghargaan berupa bibit pohon matoa dari Kemenag Jawa Timur ini menjadi motivasi tambahan bagi siswa untuk terus berkontribusi dalam pelestarian alam dan pengembangan pertanian di daerahnya,” tutur Kepala Cabang Dinas Pendidikan Jawa Timur Wilayah Bondowoso- Situbondo Slamet Riyadi, SPd, MPd.
Kegiatan penanaman bibit papaya juga merupakan bagian dari upaya pelestarian lingkungan dan pengembangan budidaya tanaman yang bermanfaat bagi sekolah dan masyarakat sekitar. Tak heran, aksi siswa siswi SMANTAP mendapatkan apresiasi dari Kantor Kemenag Jawa Timur. Penghargaan ini sekaligus mendukung program Kemenag dalam penguatan ekoteologi dan pelestarian lingkungan melalui gerakan penanaman pohon, salah satunya pohon matoa yang memiliki nilai ekologis dan ekonomis tinggi.
Penanaman bibit pohon pepaya dilakukan dengan memperhatikan teknik budidaya yang tepat, seperti pemilihan bibit berkualitas, persiapan media tanam yang baik, dan perawatan rutin agar tanaman tumbuh optimal. “Kami ucapkan banyak terima kasih kepada Bapak Kepala Kantor Kemenag Jawa Timur atas penghargaannya. Ini menjadi motivasi kami di SMAN 1 Tapen untuk terus berkarya dan berinovasi,” kata kepala SMAN 1 Tapen Holifah Nur Azizah,. SPd,. MPd.
Pohon pepaya dapat mulai dipanen pada umur 6 sampai 9 bulan setelah tanam, sehingga kegiatan ini juga berpotensi memberikan hasil panen yang bermanfaat bagi sekolah. Kegiatan ini tidak hanya menumbuhkan kesadaran akan pentingnya menjaga lingkungan, tetapi juga mengajarkan siswa tentang budidaya tanaman yang berkelanjutan dan bernilai ekonomi. (gama)