SEKARKIAJANG.JEMBER – Kreativitas siswa dan siswa dan guru Sekolah Menengah Atas (SMA) Negeri 1 Tapen Kabupaten Bondowoso melakukan penghijaun di sekolah dapat reward dari Kantor Kementerian Agama (Kemanag) Jawa Timur. Kantor Kemenag Jatim memberikan penghargaan berupa bibit matoa yang selama ini dikenal sebagai salah satu pohon langka di Indonesia.
Puluhan siswa Bersama bapak dan ibu guru SMAN 1 Tapen atau SMANTAP saat puasa Ramadan 1446 H lalu mengadakan kegiatan penghijauan di sekolah dengan menanam bibit papaya. Tidak hanya menghijaukan sekolah, puah pepaya nantinya juga bisa menghasilkan pendapatan tersendiri. Bibit pohon papaya di tanam di lingkungan SMANTAP sendiri.
“Kami apresiasi kreativitas siswa SMAN Negeri 1 Tapen Kabupaten Bondowoso. Penghargaan berupa bibit pohon matoa dari Kemenag Jawa Timur ini menjadi motivasi tambahan bagi siswa untuk terus berkontribusi dalam pelestarian alam dan pengembangan pertanian di daerahnya,” tutur Kepala Cabang Dinas Pendidikan Jawa Timur Wilayah Bondowoso- Situbondo Slamet Riyadi, SPd, MPd.
Kegiatan penanaman bibit papaya juga merupakan bagian dari upaya pelestarian lingkungan dan pengembangan budidaya tanaman yang bermanfaat bagi sekolah dan masyarakat sekitar. Tak heran, aksi siswa siswi SMANTAP mendapatkan apresiasi dari Kantor Kemenag Jawa Timur. Penghargaan ini sekaligus mendukung program Kemenag dalam penguatan ekoteologi dan pelestarian lingkungan melalui gerakan penanaman pohon, salah satunya pohon matoa yang memiliki nilai ekologis dan ekonomis tinggi.
Penanaman bibit pohon pepaya dilakukan dengan memperhatikan teknik budidaya yang tepat, seperti pemilihan bibit berkualitas, persiapan media tanam yang baik, dan perawatan rutin agar tanaman tumbuh optimal. “Kami ucapkan banyak terima kasih kepada Bapak Kepala Kantor Kemenag Jawa Timur atas penghargaannya. Ini menjadi motivasi kami di SMAN 1 Tapen untuk terus berkarya dan berinovasi,” kata kepala SMAN 1 Tapen Holifah Nur Azizah,. SPd,. MPd.
Pohon pepaya dapat mulai dipanen pada umur 6 sampai 9 bulan setelah tanam, sehingga kegiatan ini juga berpotensi memberikan hasil panen yang bermanfaat bagi sekolah. Kegiatan ini tidak hanya menumbuhkan kesadaran akan pentingnya menjaga lingkungan, tetapi juga mengajarkan siswa tentang budidaya tanaman yang berkelanjutan dan bernilai ekonomi. (gama)