SEKARKIJANG.JEMBER – Program Inovatif Wadul Guse yang diluncurkan Bupati Jember Muhammad Fawait pada Maret 2025 benar-benar efektif menjadi sarana masyarakat Kabupaten Jember menyampaikan aspirasinya. Terbukti hingga Juni 2025 ada 1.341 pengaduan telah diselesaikan atau direalisasikan Pemkab Jember dari total 3.252 pengaduan masyarakat yang disampaikan lewat hotline Wadul Guse.
Selain itu, masih ada 682 pengaduan masih berstatus disposisi, 221 masih berstatus tindak lanjut dan 8 pengaduan telah dibatalkan. “Dari 14 Maret – 14 Juni 2025, tercatat sebanyak 3252 aduan yang masuk melalui sistem Wadul Guse’. Dari 3.252 Aduan tersebut 2.341 aduan berstatus selesai, 682 aduan berstatus disposisi, 221 aduan berstatus tindak lanjut dan 8 aduan berstatus dibatalkan,” tutur Gus Bupati Fawait.
Aduan pada tanggal tersebut bersumber dari media WhatsApp sebanyak 3107 Aduan, Command Center sebanyak 33 Aduan, Facebook sebanyak 1 Aduan, Mall Desa sebanyak 2 Aduan, Tiktok sebanyak 4 Aduan dan Instagram sebanyak 105 aduan. “Aduan-aduan tersebut terdiri dari berbagai kategori dan yang terbanyak adalah kategori Jalan sebanyak 605 aduan,” ujarnya.
Berdasarkan dari disposisi Instansi, Dinas Pekerjaan Umum Bina Marga dan Sumber Daya Air (DPUBM dan SDA) menerima jumlah aduan disposisi terbanyak yaitu sebanyak 793 laporan. Untuk tindak lanjut, Dinas Kependudukan Dan Pencatatan Sipil memiliki laporan yang diproses terbanyak yaitu sebanyak 455 laporan. Untuk laporan pembatalan, Dinas Kesehatan yang memiliki laporan pembatalan terbanyak yaitu sebanyak 3 laporan. “Untuk laporan selesai, Dinas Kependudukan Dan Pencatatan Sipil yang memiliki laporan selesai terbanyak yaitu sebanyak 426 laporan,’ ungkapnya.
Gus Bupati Jember Fawait berhadap program inovasi “Wadul Guse mampu meningkatkan pelayananan kepada masyarakat. Sampai saat ini, layanan Wadul Guse dapat berjalan dengan baik dan memberikan kenyamanan bagi masyarakat Jember dalam menyampaikan keluhan dan aspirasi mereka. Aspirasi bisa langsung disampakkan kepada pemerintah daerah tanpa perantara birokrasi yang panjang.
Gus Bupati Fawait berharap layanan ini menjadi bagian dari upaya memperbaiki kinerja pemerintahan Kabupaten Jember dengan mempermudah komunikasi antara masyarakat dan pemerintah, serta mempercepat penanganan berbagai masalah seperti administrasi kependudukan, perizinan usaha, dan perbaikan fasilitas umum.
Gus Fawait juga menekankan bahwa keberhasilan layanan ini memerlukan kerja sama seluruh pihak dan jika berhasil, maka akan menjadi keberhasilan bersama. Selain itu, meskipun tidak semua aspirasi dapat langsung ditindaklanjuti, seluruh masukan tetap dicatat dan diprioritaskan sesuai kebutuhan dan kelayakan. Secara khusus, Gus Fawait ingin “Wadul Gus’e” menjadi inovasi layanan aspirasi publik yang transparan, solutif, dan menyentuh langsung kebutuhan masyarakat, sehingga membangun kedekatan antara pemerintah daerah dan warga serta mendukung evaluasi program dan kebijakan pemerintah secara partisipatif. (gama)