SEKARKIJANG.JEMBER– Aksi hengkangnya To Supa’i Forum Keluarga Madura (FORKAM) dari paslon 01 dan memutuskan mendukung Gus Fawait Paslon Nomor urut 02 menuai tanggapan dari Lora Muhammad Affan. Lora Afan panggilannya merupakan salah satu pemuda yang memiliki latar belakang keluarga Madura yang sangat kental.
Lora Afan juga besar di sumenep. Saat ini memilih tinggal di Jember. Media meminta Lora Affan memberikan tanggapan terkait Isu “tengka” yang disampaikan oleh ketua FORKAM yang menjadi penyebab memilih memutuskan mendukung Gus Fawait.
Ucapan To Supa’i “deddih abhelik benni keng masalah pèssè, masalah tèngka. Kèdhing aghi kopèngah kabbi yeh, TO SUPA’I molai lambek tak nyak-tanyak’an masalah pèssè, masalah tèngka. Setiyah bik ngkok è pededdiyeh GUS FAWAIT BUPATI JEMBER” (“Jadi berbalik bukan karena masalah uang, tapi masalah tingkah laku (etika), dengerin telinganya ya, TO SUPA’I dari dulu gak pernah tanya-tanya tentang uang, tapi masalah tingkah laku. Sekarang kita akan menjadikan GUS FAWAIT BUPATI JEMBER”).
Lora Afan berpendapat “Terkait pengalihan dukungan. Itu bagian dari dinamika politik, dalam demokrasi semuanya boleh kecuali yang dilarang. Selama tidak dilarang ya tak masalah. Mari ciptakan nuasa politik yang damai. Ini tugas kita semua, juga PR bagi Taretan Forum Masyarakat Madura yang ada di Jember” ujarnya.
Lora Afan menyampaikan To Supa’I sebagai mantan loyalis 01, tentu beliau banyak mengerti hal-hal yang tidak dipahami oleh banyak orang. Utamanya pada sosok kepribadian H Hendy. Misalpun apa yang beliau sampaikan menjadi multitafsir, tapi bisa disimpulkan bahwa itu adalah bentuk narasi kekecewaan dari loyalis. Sementara tengka atau etikabiliti bagi orang Madura masih menjadi hal penting yang tak ada nilai tawarnya. “Sala tengka atau nir etika, bagi orang Madura akan menjadi catatan tebal yang mungkin bisa dimaafkan tapi tidak mungkin dilupakan. Kira-kira itu yang bisa saya tangkap dari penjelasan Bapak To Supa’I” kata Lora Afan.
Memang selama ini banyak tanggapan miring terkait keluarga Hendy Siswanto. Soal gaya hidupnya yang suka mewah mewahan. Dugaan korupsi yang melibatkan keluarga Hendy Siswanto. Padahal bagi orang madura, tokoh itu harus memiliki akhlak (tengka) yang baik. Karena merupakan panutan Masyarakat. (wahyu)