SEKARKIJANG.JEMBER – Keterlibatan massif oknum penyelenggara dalam pilkada Jember 2024 terlihat makin nyata. Setelah terbongkarkan kasus cekokkan CTM oleh Jovita oknum ketua panwascam Sumberbaru melalui video rekaman kini giliran chat grup WA Grup WA PTPS (KST-2024) beredar luas. Dan, APLIKASI GERAK JUANG yang sebelumnya sudah banyak disebut-sebut, kini terbukti benar-benar nyata adanya bro. Dan dugaan keterlibatan penyelenggara ke salah satu paslon juga makin gamblang.
Salah satu anggota grup WA PTPS benama Mbak Enik Pkd meneruskan APLIKASI GERAK JUANG ke grup ini. Dari screeshoot Grup WA tersebut terlihat jelas percakapan gerakan untuk memenangkan satu satu paslon melalui APLIKASI GERAK JUANG. Dalam Grup WA itu terlihat jelas, para penyelenggara tidak membahas masalah tugas pokok dan fungsi (tupoksinya) sebagai penyelenggara tetapi lebih kelihatan berperan sebagai tim sukses salah satu paslon.
Salah satu chat yang ditulis Mbak Enik Pkd sebagai berkut: “Assalamulaikum..wr..wb kepada seluruh pasukan PTPS yang terhormat, kami memohon kepada panjengean semuanya, jika ada pihak dari pemerintahan desa, babinsa, babinkamtibmas dsb intervensi atau sfatnya mewanti-wanti, tanya-tanya teterkat penyelengaraa tolong jangan dilayani cukup diiyakan saja. Tolong jangan sampai terpengaruh. sekali lagi jangan dilayani cukup diiyakan saja dan jika bertanya apa tahapan yang dilakukan hari ini bilang saja cuma menginstal dan ujicoba aplikasi siwaslih. Jika ada yang bertanya mendalam terkait netralitas tunjukkan saja bahwa kita sedang netral tidak ada keberpihakkan. #sip setia”.
Setelah itu chat ini ditanggapi oleh Az-Zahra Beauty. Mbak Enik Pkd lantas mengaskan lagi dengan kalimat berikut : “tidak usah takut kawan”ku PTPS karena kerja panjenengan…”
Di chat berikutnya Mbak Enik PKd : “Kita harus tahu wilayah mana pendukung 01/02 dan wilayah mana yang fanatik uang. Kita harus kantongi itu. Kawan” untuk upload dokumentasi apakah ada kendala…karena kita kroscek PTPS blm ada yg mengirim.
Chat ini kemudian dijawab Ririk : “Q wis oleh 6 (saya sudah dapat 6, Red)”
Mbak Enik kemudian merespon: “Dokumentasi kumpulne mas..engko tak uploadno wes”
Lantas Mbak Enik Pkd mengechat lagi daftar atau list tuntas rekening Bank BRI. Atas nama Taufikur Rohman, Muhammad Alwi Afandi, Nuril Anwar, Fahmi Fajar Cavarera, Leny Winanti, Yogi Aprilandi, Tirza Hayatun Nufus, Fiqih Zulfiansyah, Nazilul Furqon, Andi Suryawan,
Di screenshoot chat berikutnya Mbak Enik Pkd mengirimkan APLIKASI GERAK-JUANG_V2.apk. “untuk aplikasi, bisa menginstal yang ini. Isinya sama, acuan dan teknisnyapun sama. Yang satunya masih kita maintenance dulu”
Screenshoot berikutnya lebih terang lagi. Mbak Enik Pkd ini mengajak polling untuk paslon nomor urut 01. “Ayo kawan” kususnya pasukan kita. Kita polling paslon nmr 01,”. Lantas, Mbak Enik Pkd kembali ngeshare aplikasi GERAK-JUANG_V2.apk.
Dalam percakapan berikutnya Mbak Enik minta laporan. “Kawan” PTPS saya tekankan sekali lagi. Sya tunggu laporannya besok..karena saya juga harus laporan mengenai input data…mohon kerjasamanya. Lantas Ririk merespon. “Q tembus 25 madam”. Dan, Mbak Enik Pkd merespon dengan emoticon : “ Masyaallah mantap! Berikutnya, ada Yeni Kristina yang ngeshare google drive yang menyatakan tidak bisa mangekses layanan tertentu.
Aep Ganda Permana, tim hukum pemenang paslon nomor urut 2 Gus Fawait- Djoss menegaskan makin banyak oknum penyelenggara yang diduga terlibat mendukung salah satu paslon. “Sebelumnya APLIKASI GERAK JUANG hanya disebut-sebut saja..dengan adanya chat penyelenggara Mbak Enik Pkd ini di grup PTPS yang setahu saya ini resmi bikinan Bawaslu, menunjukkan bahwa banyak oknum penyelenggara berbagai tingkatan terindikasi kui=at berpihak kepada salah satu paslon,” ujar Aep Ganda Permana.
Dia memperkirakan, Aplikasi GERAK JUANG itu digunakan banyak oknum penyelenggara yang mendukung salah satu paslon. “Terbongkarnya oknum penyelenggara Kecamatan Jelbuk yang menargetkan 40 orang kemudian rekaman Jovita yang juga menyebut menargetkan hal yang tak jauh beda mneunjukkan benag merah banyak oknum yang terindikasi kuat teribat langsung mendukung salah satu Paslon. Ini segera kami laporkan ke Bawaslu dan Aparat Penagak Hukum seperti Polisi,” ujarnya. (wahyu)