SEKARKIJANG.JEMBER – Belum dilantik, Bupati Jember terpilih Muhammad Fawait yang lebih dikenal dengan sebutan Gus Fawait langsung tancap gas untuk menghidupkan Bandara Notohadinegoro Jember yang mati suri. Gus Fawait bersama Djoko Susanto memenangkan pilkada Jember pada 27 November 2024 lalu.
Gus Fawait langsung melakukan lobi-lobi ke pemerintah pusat bersama dua anggota DPR RI dari Partai Gerindra yang berangkat dari Dapil Jember- Lumajang. Yaitu Bambang Hariadi alias BBG dan Kawendra. Mereka bertemu dengan para pemangku kepentingan yang terkait bandara Notohadinegoro. Antara lain Direktur Angkasa Pura, Direktur CityLink, pimpinan PTPN, tak ketinggalan dari Kementerian Berhubungan (Kemenhub) RI.
“Hari ini (Kamis, 5/12/2024) kami segera menindaklanjuti kebutuhan infrastruktur di Jember. Kami segera melakukan gerak cepat untuk melakukan lobby-lobby supaya infrastruktur di Jember seperti bandara itu bisa segera beroperasi,” ungkap Gus Fawait.
Gus Fawait menuturkan, dengan hidupknya Bandara Notohadinegoro Jember maka akan mengudang invetor datang ke Jember. “Dengan harapan banyak investor yang datang ke Jember dan wisatawan juga mudah datang ke Jember,” ujarnya.
Dia menjelaskan, Kabupaten Jember perlu banyak inovasi super aktif untuk mengejar ketertinggalan dengan kabupaten tetangga seperti Banyuwangi. “Ketika investasi di sektor real di Jember terkoreksi 51 persen lebih maka akan membuat lapangan pekerjaan tidak terbuka di Jember. Hal ini ini akan mengakibatkan pengangguran masih tinggi dan kemiskinan naik,” ujarnya.
Mantan anggota DPRD Provinsi Jatim dua periode itu menuturkan dipertemukan dengan para pihak. “Kami dipertemukan dengan pihak-pihak terkait, Kami duduk bersama, juga tadi saya yang hadir bersama Pak Halim sebagai Ketua DPR di Jember. Saya duduk bersama-bersama beliau-beliau dan membahas terkait masalah bandara Jember,’ terangnya.
Dalam pertemuan itu, Gus Fawait menyampaikan banyak masyarakat yang menunggu Bandara Notohadinegoro beroperasi kembali. “Dan kami berupaya secepat-cepatnya bagaimana bandara Jember bisa beroperasi kembali. Baik dengan opsi penerbangan Jakarta-Jember atau Jember-Bali. Karena kita tahu dua pintu masuk utama Indonesia dari dunia itu adalah Jakarta dan Bali. Sehingga dua pilihan penerbangan atau flight, dari Jakarta-Jember atau Bali-Jember atau Jember-Bali,,” terangnya.
Dia menila ada beberapa opsi yang bisa diambil. “Itu menjadi opsi yang sangat rasional untuk membuka pintu Jember ke dunia luar. Khususnya kepada para wisatawan dan juga kepada para investor. Harapan kami dengan adanya bandara dan operasional bandara ini, wisatawan bisa datang lebih banyak lagi ke Jember,” ujarnya.
“Karena kita tahu data wisatawan kita tidak bagus-bagus amat. Bahkan dibanding 2019, data wisatawan kita terakhir itu justru lebih rendah. Tahun 2019 itu sudah nembus 1 juta, hari ini masih belum 1 juta. Dan harapan kami wisatawan bisa semakin meningkat, investor banyak yang datang ke Jember, dan menarik minat mereka untuk menanamkan modal di sektor real di Kabupaten Jember,” terangnya.
Hal itu diharapkan membuka lapangan pekerjaan, angkatan kerja bisa terserap, pengangguran bisa berkurang, kemiskinan juga bisa berkurang. “Dan insya Allah kami juga segera melakukan pertemuan kembali. Dengan maskapai swasta yang besar di Jember, yaitu dengan Lion Group. Dan kami insya Allah segera akan dibantu berkomunikasi dan difasilitasi oleh anggota DPR RI dari Dapil Jember Lumajang, yaitu adalah Gus Rivqi Abdul Halim dari Partai Kebangkitan Bangsa,” pungkasnya. (wahyu)