SEKARKIJANG.JEMBER – Fakultas Teknologi Pertanian (FTP) Universitas Jember (UNEJ) menyelenggarakan Gelar Produk yang diikuti puluhan Produk Inovasi Karya Mahasiswanya untuk di pamerkan kepada masyarakat agar produk tersebut dapat dia adopsi oleh Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) ataupun pengusaha besar. Hal itu di ungkapkan oleh Ahmad Nafi’, S.TP., M.P. Koordinator Dosen Pengampu mata kuliah Pengembangan Produk Baru di FTP Universitas Jember kala menghadiri kegiatan itu (05/06/2024).
“Hari ini kita melaksanakan gelar produk pangan baru di tahun 2024 ini, jadi memang dikegiatan ini salah satu inisiasi untuk mencetak mahasiswa yang punya kemampuan technopreneurship yang berdasarkan teknologi yang dikuasai dan kemampuan berwirausaha, dua skill inilah yang kita asah dan kita lihat produknya tidak hanya layak jual, akan tetapi secara teknologi memang benar varian baru,” ungkapnya.
Dia lalu mengatakan, kegiatan ini secara massif telah diumumkan kepada para UMKM, sehingga bukan mahasiswanya saja yang dapat mengembangkan produknya, akan tetapi UMKM dan pengusaha yang berminat untuk mengembangkannya.“Dipersilahkan jika ada pengusaha atau UMKM ingin mengadopsi teknologi hasil karya mahasiswa kami untuk dikembangkan, ” katanya.
Sementara itu, Dr. Ir. Bambang Marhaenanto, M.Eng., IPM. Dekan Fakultas Teknologi Pertanian Universitas Jember berharap, Fakultas Teknologi Pertanian (FTP) akan selalu menghasilkan produk inovasi, sebab fakultasnya merupakan pusat inovasi pengembangan teknologi hasil pertanian utamanya ilmu pangan di Universitas Jember. “Mahasiswa yang lulus dari FTP UNEJ ini nantinya, bisa mengeluarkan produk-produk baru yang mungkin bisa laku dipasaran untuk mengembangkan kreatifitas sehingga mereka bisa mengembanghan usahanya di luar nanti.” Ulasnya.
Sementara itu Gista, Ketua Kelompok Produk Onigiri, memamerkan produknya dengan isian blondo kelapa (krim hasil samping pembuatan minyak kelapa) dengan subtitusi ikan tongkol dan ebi, yang hasilnya menjadi seperti abon dengan kelebihannya tinggi akan protein. “Untuk pengaplikasiannya kami sesuaikan dengan pasar yaitu Gen Z, yang pada dasarnya mereka (GenZ) menyukai makanan yang simple dan praktis untuk sarapan salah satunya onigiri ini,” ulasnya.
Lebih lanjut ia menjelaskan, motivasinya memilih blondo kelapa sebagai bahan dasar produknya adalah selain pengolahan limbah kelapa juga ingin mengenalkan pada generasi Z tentang makanan tradisional yang diolah menjadi makanan kekinian. “Menurut kami karena belum banyak yang mengenal dan mengelola limbah minyak kelapa (blondo) lebih lanjut, makanya kit aitu ngasih inovasi buat diaplikasikan ke makanan yang lagi tren saat ini, yaitu salah satunya onigiri,” jelasnya.
Labih lanjut ia mengatakan, untuk bahan baku relative terjual bebas di pasar dan relative banyak, dengan komposisi produk ini murni nabati yang diantaranya, Jantung Pisang, santang, bawang merah, bawang putih, minyak, cabe merah besar, gula merah, garam, ketumbar bubuk, merica, kemiri dan serai. “Jadi abon jantung pisang ini kami buat dengan cita rasa rendang, dan pengolahannya relative mudah seperti pembuatan abon pada umumnya,” imbuhnya. (wahyu)