SEKARKIJANG.JEMBER – Kegiatan giling tebu di Pabrik Gula (PG) Glenmore Banyuwangi hingga saat ini berjalan dengan lancar. Hal ini disampaikan oleh General Manajer (GM) PG Glenmore, Sugondo, dalam pertemuan dengan mitra petani tebu di rumah makan Lestari, Kabupaten Jember, pada 2 Juni 2025.
Proses penggilingan tebu di PG Glenmore terus berlangsung tanpa ada gangguan, dan diharapkan dapat berjalan lancar hingga akhir musim giling. “Sampai hari ini (2 Juni 2025), PG Glenmore beroperasi dengan baik. Harapan kami adalah agar proses giling ini dapat terus berjalan lancar dan memenuhi target yang telah ditetapkan,” ujar GM Sugondo.
Sugondo menambahkan bahwa kelancaran proses giling tebu di PG Glenmore tidak terlepas dari kerjasama yang baik antara pabrik dan para petani tebu mitra. “Kami mengucapkan terima kasih kepada semua petani tebu yang telah menjadi mitra PG Glenmore,” tambahnya.
Meskipun proses giling berjalan lancar, Sugondo mengakui bahwa ada beberapa tantangan yang dihadapi pada musim giling tahun 2025 ini. “Hingga saat ini, kadar blotong tebu dari tahun lalu mencapai 6,8 persen, sedangkan tahun ini sudah meningkat menjadi antara 10,9 hingga 11 persen,” jelasnya.
PG Glenmore terus berupaya keras untuk mengatasi kendala ini, termasuk tingginya persentase blotong tebu. “Tim pabrik terus berinovasi dalam proses penggilingan untuk mengatasi masalah ini. Kami menduga salah satu penyebabnya adalah adanya bahan lain seperti tanah atau pasir yang ikut tergiling,” ungkapnya.
Meskipun menghadapi kendala, PG Glenmore tetap mendapatkan apresiasi dari Direktur Sinergi Gula Nusantara (SGN). “Insya Allah, pabrik kita (PG Glenmore) berada di jalur yang tepat. Pak Dirut SGN memberikan apresiasi dan menanyakan tentang kesehatan pabrik, dukungan bahan baku, serta strategi penjualan gula dan tetes,” tambah Sugondo.
Selain itu, masalah harga tetes tebu juga menjadi tantangan tersendiri. Sejumlah petani berharap agar harga tetes tebu lebih baik dibandingkan tahun 2024, setidaknya sama dengan harga sebelumnya. “Tetes tebu khusus PG Glenmore tidak akan kami lepas sebelum berkomunikasi dengan para petani,” tegas Sugondo.
Siswono, Ketua Asosiasi Petani Tebu Rakyat (APTR) PG Glenmore, berharap agar harga tetes tebu dapat ditingkatkan. “Kami akan mengirim surat kepada DPP APTR, Kementerian Perdagangan, dan Direktur Utama Holding SGN agar dapat berkomunikasi dengan pemerintah, mengingat harga tetes secara nasional mengalami penurunan,” ujarnya. Dengan adanya koordinasi yang aktif antara PG Glenmore dan para petani tebu, diharapkan tantangan yang ada dapat diatasi dan kesejahteraan petani tebu dapat terjaga. (gama)