– Acara Sambung Silahturahmi dan dengar pendapat dengan pemateri H. Sutrisno Lukito D, Dewan Pakar MEBP PP Muhammadiyah yang dilaksanakan oleh Dewan Dakwah Islamiyah Indonesia (Dewan Dakwah) Kab. Jember berlangsung hangat. Acara yang digelar di Masjid Usama Bin Zaid / Sekretariat Dewan Dakwah Kabupaten Jember pada 2 Januari 2025 di Jalan Gajah Mada Gang XII Jember itu mengupas tentang potensi emas di perbatasan Kabupaten Banyuwangi-Jember.
Secara khusus H. Sutrisno Lukito D menegaskan bahwa potensi emas di Kecamatan Silo Kabupaten Jember sangat besar. Potensi emas itu bisa lebih banyak dari kandungan emas di Kabupaten Banyuwangi. “Kadungan emas di perbatasan Banyuwangi ini besar,” kata H. Sutrisno Lukito D di hadapan peserta diskusi di Masjid Usama Bin Zaid.
Berbagai ormas Islam diundang secara khusus oleh Dewan Dakwah Islamiyah Indonesia (Dewan Dakwah) Kab. Jember. Baik dari NU, Muhammadiyah, KAHMI dan ormas Islam lainnya. “Kita sebagai umat Islam harus bersatu untuk menyikapi akan potensi emas yang besar ini. Jangan sampai tambang emas ini di kuasai oleh oligarki,” imbuh H. Sutrisno Lukito.
Dia mengaku ada investor Cina muslim yang siap membackup. “Yang penting umat Islam di Kabupaten Jember harus bersatu. Jangan sampai dikuasi Oligarki seperti yang terjadi di tambang emas Kabupaten Banyuwangi saat ini,” terangnya.
Selain masalah tambang, H. Sutrisno Lukito juga menyebut potensi pertanian dan perkebunan di Kabupaten Jember yang luar biasa. Salah satunya adalah potensi pertanian kopi ada juga tembakau. “Umat Islam harus bersatu untuk menggali semua potensi pertanian, salah satunya kopi di Kabupaten Jember,” terangnya.
Dia mencontohkan potensi pertanian padi di sawah. “Potensi padi di sawah juga sangat besar, di Vietnam satu hektare sawah sudah bisa tembus 15 sampai 20 ton. Di Indonesia bisa menghasilkan 4 ton sudah bagus. Ke depan kita pelan-pelan tingkatkan kualitas dan kuantitasnya,” ujarnya.
Selain itu, H. Sutrisno Lukito juga minta kepada generasi saat ini merubah mindset. “Mindsetnya jika kuliah itu setelah lulus kerja menjadi PNS, menjadi karyawan tetapi harus menjadi pengusaha,” ujarnya.
Dia terang-terangan menyebut bahwa perekonomian di Indonesia saat ini sudah dijajah oleh oligarki-oligarki. “UMKM di Kabupaten Jember ini banyak sekali tapi pemasaran masih bergantung oligarki. Saat ini banyak pasar tradisional tutup, makanya ini pentingnya kita menolong warung tradisional, khususnya umat islam untuk bersatu,” terangnya. (wahyu)