SEKARKIJANG.JEMBER – Hendy Siswanto akan mengakhiri masa jabatan sebagai Bupati Jember pada tanggal 10 Februari 2025. Sejak menjabat sebagai Bupati Jember 26 Februari 2021, Hendy Siswanto menjanjikan beberapa program, yang tidak berhasil diwujudkan sampai akhir masa jabatanya. Ada pula kejadian menarik untuk diingat Kembali. Agar Bupati berikutnya bisa mengambil Pelajaran. Berikut pernak pernik seputar pemerintahan Hendy Siswanto:
- Rumah Bupati Jember Hendy Siswanto Langganan Banjir
Rumah Hendy Siswanto berlokasi di Jl. Sultan Agung Kabupaten Jember. Lokasinya berhimpitan dengan Kali Jompo. Sejak Hendy Siswanto menjabat Bupati Jember, mengalami kebanjiran berkali kali. Pada tanggal 28 Desember 2022 Hujan mengguyur Kabupaten Jember sejak siang hari. Akibatnya air Sungai Jompo di Kabupaten Jember meluap. Rumah pribadi Bupati Hendy Siswanto terkena banjir setinggi 1,5 meter.
Menurut Hendy, Sungai Jompo butuh pengerukan. “Sungai Jompo dari hulu sampai hilir kedalamannya kurang lebih satu meter. Kami cek ke atas (lereng Gunung Argopuro), hujan sebenarnya tidak terlalu deras juga. Tapi agak lama. Air sudah naik sejak jam tiga sore, dan tertinggi saat mau magrib barusan,” katanya.
Sampai saat ini, rumah mewah Hendy Siswanto terus mengalami kebanjiran tiap tahun pada saat musim hujan. Termasuk pada tahun 2023 dan 2024.
Artikel ini telah tayang di BeritaJatim.com dengan judul “Sungai Jompo Meluap, Rumah Bupati Jember Hendy Siswanto Kebanjiran Setinggi 1,5 Meter”.
- Mirfano mengundurkan diri dari Sekda
Mirfano bikin kejutan dengan mengundurkan diri dari posisi Sekretaris Daerah Kabupaten Jember. Pada 12 September 2022, ia sudah mengajukan permohonan masa persiapan pensiun (MPP) kepada Bupati Hendy Siswanto. Padahal Mirfano normalnya bakal pensiun pada 1 Maret 2023. Karena Mirfano lahir pada tanggal 15 Februari 1963.
“Saya ingin istirahat. Lagi pula sudah hampir lima tahun saya menjadi sekda. Biar ada penyegaran organisasi,” kata Mirfano. Ia ingin mengemong cucu dan menemani istrinya berbisnis.
Mirfano memiliki pengalaman panjang di birokrasi. Sebelum menjadi sekda, dia pernah menjabat Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah di masa Bupati Samsul Hadi Siswoyo, Kepala Dinas Koperasi dan Usaha Mikro Kecil menengah Jember pada masa pemerintahan Bupati MZA Djalal, dan Badan Pendapatan Daerah pada masa Bupati Faida. Dia diangkat menjadi sekretaris daerah pada 2018 oleh Bupati Faida.
Artikel ini telah tayang di BeritaJatim.com dengan judul “Ini Sosok Mirfano, Sekda Jember yang Mengundurkan Diri”, Klik untuk baca: https://beritajatim.com/ini-sosok-mirfano-sekda-jember-yang-mengundurkan-diri.
- Menolak Hanan Attaqi Ceramah di Jember
Pada tahun 2022 Majelis Gaul menggelar acara ceramah bertajuk Konser Langit. Acara tersebut mengundang Ustadz Hanan Attaki. Sebelumnya dijadwalkan ceramah pada 29 Juli 2022 pukul 17.00 WIB di GOR PKPSO Jalan Nusantara, Kecamatan Kaliwates, Jember. Rencana itu mendapat penolakan dari Pemerintah Kabupaten Jember.
Pihak panitia dari Majelis Gaul mengaku siap memindah lokasi acara. “Intinya tadi itu (audiensi panitia dengan Wabup Jember), acara tetap bisa dilanjutkan, tetapi untuk menjaga kondusivitas Jember, dari chaos dan anarkisme, panitia tetap menyelenggarakan, tetapi bergeser tempat tidak sebagaimana konsep awal. Mungkin melipir sedikit (jauh) dari Jember,” kata Ketua Panitia Majelis Gaul Jember Ustaz Hutri Agus Prayudo saat dikonfirmasi di Masjid Al Mubarok Gumuk Kerang Indah, Sumbersari, Jember, Jumat (22/7/2022).
Dengan adanya keberatan ataupun penolakan, dari pelaksanaan ceramah Ustaz Hanan Attaki, kata Ustaz Hutri, tidak membuatnya risau. “Kita (juga) tidak merasa galau, karena kalau pun tinggal pindah sedikit, cari map aja. Langsung jalan. Terus kita infokan saja, tanpa ada kegaduhan, tanpa ada keramaian. Karena memang sejak awal azas kami, cinta dan ketulusan,” ujarnya.
- Aksi 272 Jember Menilai Bupati Hendy Siswanto Nepotisme
Massa yang tergabung dalam aksi 272 menggelar unjuk rasa di depan Pendapa Wahyawibawagraha, Senin, 27 Februari 2023. Mereka menyampaikan evaluasi kritis dua tahun kepemimpinan Bupati Jember.
Kustiono Musri selaku koordinator aksi mengatakan, sejak memimpin Jember pada 2021 kepemimpinan Hendy Siswanto diwarnai praktik nepotisme. Bupati dinilai sering mengedepankan keluarganya sendiri masuk dalam birokrasi. Sebagai contoh, kata Kustiono, ajudan Hendy Siswanto adalah keponakannya sendiri. “Keponakannya yang belum memenuhi syarat kepangkatan di ASN, tiba-tiba diangkat menjadi Kepala Bagian Protokol dan Komunikasi Pimpinan,” tandasnya.
Tak cukup sampai di situ, Hendy Siswanto juga ditengarai menunjuk dua orang sebagai tim ahli dari kalangan keluarga sendiri. Mereka masih berstatus keponakan dan menantu. Seharusnya, kata Kustiono, tim ahli berasal dari kalangan profesional yang memiliki pemahaman tentang Jember.
“Sejauh ini, warga belum mengetahui keahlian dari dua orang yang ditunjuk sebagai tim ahli bupati tersebut. Sebab, salah satunya merupakan pendatang dari Aceh dan terbilang orang baru di Jember,” sambung dia.
Demonstran juga menengarai ada praktik makelar dalam pengisian pegawai non ASN di lingkungan Pemkab Jember. Dugaan nepotisme dalam pengangkatan tenaga pegawai non ASN tersebut saat ini sedang didalami oleh pihak kepolisian.
Dalam bidang penunjukan tender proyek, demonstran juga menilai ada upaya manipulasi. Para pemenang lelang sudah ditentukan sebelum lelang dilakukan. “Dalam program multiyears pembangunan infrastruktur jalan, rekanan yang mengerjakan proyek itu sudah ditentukan sebelum proses lelang dilakukan. Jadi lelang hanya formalitas belaka,” tambah Kustiono.
Demonstran juga menyinggung soal dugaan tindak pidana dalam proyek rehab Pendapa Wahyawibawagraha dan Gedung PKK yang dipecah-pecah. Pecah proyek tersebut sempat menjadi sorotan publik, namun pada akhirnya isunya tenggelam.
Dari segi keberpihakan dan kepedulian terhadap nasib petani, Hendy juga dinilai telah mengingkari janji politiknya saat kampanye. Hendy berjanji membangun pabrik pupuk organik di tiap kecamatan. Namun, kenyataannya hingga saat ini janji tersebut belum dipenuhi. Belum lagi persoalan kemiskinan dan angka stunting di Kabupaten Jember.
Demonstran juga menyoroti carut marut perpajakan di Jember. Pajak Bumi dan Bangunan (PBB) yang dibayarkan oleh warga diduga digelapkan oleh oknum dalam pemerintahan desa. Mereka mencontohkan kasus yang terjadi di Desa Wringin Agung dan Desa Klatakan.
Selain itu persoalan tenaga kerja atau buruh di Kabupaten Jember juga tak kunjung ada penyelesaian. Pemkab Jember dinilai tidak berani menjatuhkan sanksi terhadap perusahaan-perusahaan nakal yang belum menerapkan upah sesuai UMK.
11 Ajak Menantu yang Maju Caleg Pemilu 2024 di Acara Pemkab
Hendy Siswanto dan sejumlah Pejabat Pemkab Jember dilaporkan ke Bawaslu oleh LSM Jaringan Edukasi Pemilu untuk Rakyat (JEPR). Hendy Siswanto diperiksa di rumah dinasnya usai dilaporkan ke Bawaslu Jember diduga menggunakan kewenangannya sebagai bupati untuk menguntungkan dua menantu dan seorang keponakan menantunya, yang menjadi bakal caleg pemilu 2024.
Hendy dan Pejabat di jember dinilai melanggar peraturan dan netralitas. Laporan terkait kegiatan Jember Berbagi yang dilakukan selama bulan Ramadan lalu. Dalam kegiatan tersebut, Hendy melakukan bagi-bagi bantuan sosial kepada masyarakat di sejumlah titik di Jember.
Namun dalam kegiatan resmi Pemkab Jember itu, bupati Hendy selalu mengajak tiga orang kerabatnya yang menjadi bakal caleg di tiga partai yang berbeda. Ketiganya adalah Try Sandi Apriana (mantan Ketua DPC Demokrat Jember dan bakal caleg), Muhammad Nadhif Ramadhan (bakal caleg DPR RI dari Partai Nasdem), serta Fitrawan Yusran (bakal caleg DPRD Jember dari Partai Gerindra). Try Sandi dan Nadhif merupakan menantu Hendy, sedangkan Fitrawan merupakan menantu keponakan. Menurut JEPR, tindakan bupati Hendy ini mengarah pada ketidaknetralan kepala daerah dan ASN yang berpotensi menguntungkan beberapa kontestan pemilu.
12 Pembangunan Pabrik Pupuk Organik
Pada saat maju kepala daerah tahun 20220, Hendy berjanji membangun pabrik pupuk di tiap kecamatan. Bukannya membangun pabrik pupuk disetiap kecamatan, Hendy justru memusatkan Pembangunan pabrik pupuk organik di satu Lokasi. Pabrik pupuk organik di bangun di Desa Wirowongso Kecamantan Ajung. Tanah Pemkab Jember di kawasan tersebut mencapai 7,3 hektare.
Pembangunan pabrik pupuk ini mendapat banyak sorotan. Salah satunya adalah M Husni Thamrin yang melaporkan dugaan korupsi pada Bareskrim Polri dan KPK RI. Thamrin mengungkapkan alokasi anggaran untuk pembangunan pabrik pupuk sebesar Rp. 21.758.879.900. Selebihnya dikucurkan untuk pengadaan sarana prasarana dan kantor pabrik pupuk organik.
Namun, dari sekian item tersebut ada yang membuat Thamrin geleng-geleng. “Yang mencurigakan lagi, sebagian dipakai untuk pembelian mobil Grand Max 2 unit Rp 605.172.000, pembelian dump truk Rp 650.000.000, pembelian truk lagi Rp 515.689.700, beli Mobil Hiluk 2 unit Rp 1.154.400.000, termasuk beli Sound sistem untuk karaoke Rp 228.895.800,” tutur Thamrin, Jumat (24/5/2024).
Menurut Thamrin, pembangunan pupuk organik itu diduga tanpa AMDAL dan studi kelayakan. Proyek pabrik pupuk juga tidak berdasarkan pengkajian mendalam dalam bentuk perda masterplan atau perda rencana induk pertanian.
“Semestinya hal-hal yang berkaitan dengan perubahan arah kebijakan pembangunan pertanian didahului pengkajian mendalam yang melibatkan petani dan pelaku industri pertanian. Membangun pabrik tanpa pijakan dasar hukum yang jelas berpotensi merugikan keuangan negara,” ujarnya.
13 Bupati “Nganyari Nikah” Berbuah Desakan Interpelasi
Prosesi peringatan hari ulang tahun sekaligus tajdid nikah atau pembaruan nikah yang dilakukan Bupati Hendy Siswanto dengan istrinya Kasih Fajarini disoal oleh Bolo Saif. Penyebabnya saat prosesi dilakukan melibatkan sejumlah pejabat bawahan bupati saat hari kerja.
Kustiono mengkritisi sikap anggota dewan dan pimpinannya yang terkesan diam. Apalagi acaranya yang dilakukan Bupati ini berpotensi ada unsur pelanggaran. Bupati Hendy mengundang para pejabat dari Wakil Bupati Gus Firjaun, sekertaris daerah, kepala organisasi perangkat daerah (OPD) hingga camat di saat hari kerja.
“Acara itukan (tajdid nikah) dilakukan di hari Jumat (25/8/2023). Itukan di hari kerja sehingga ada aturan-aturan yang harus dipatuhi oleh semua ASN,” kata Kustiono Musri saat dikonfirmasi.
Berdasarkan investigasi yang dilakukan pihak Bolo Saif dan unggahan akun Instagram Hendy Siswanto mayoritas kepala OPD datang dari jam 6 pagi hingga hampir jam 11 siang di Perkebunan Rayap milik PTPN X di kawasan Rembangan. Acara itu sebenarnya perayaan ulang tahun Rien istri Bupati Hendy.
Sebagai informasi prosesi tajdid nikah Hendy Siswanto dan Istrinya viral setelah diunggah di akun media sosial Bupati Hendy. Pada sejumlah foto yang beredar sejumlah pejabat termasuk Wabup KH MB Firjaun Barlaman atau Gus Firjaun dan kepala OPD serta camat.
Para pejabat dan tamu undangan yang datang rata-rata memakai baju tema ala tahun 70 an seperti memakai celana komprang atau cutbray dan berbaju lengan panjang seperti saat Hendy dan Rien menikah dulu.
Acara ulang tahun keluarga Hendy memang kerap kontroverisal. Tahun 2022, Hendy merayakan ulang tahunnya dengan mengundang Pejabat Jembernya dengan tema SMA. Tampak sejumlah pejabat Pemkab Jember dan keluarga Hendy mengenakan Dresscode baju SMA.
(Bersambung)