
SEKARKIJANG.JEMBER- Fakultas Kedokteran Universitas Jember (FK Unej) menggandeng RSUD Waru Pamekasan, Madura dan Fatayat Nahdlatul Ulama adakan bhakti sosial. Yaitu berupa operasi bibir sumbing dan celah langit-langit dalam rangka memperingati Hari Anak Nasional yang diselengarakan di RSUD Waru Pamekasan, Madura (29/7).

Dekan FK Unej dr. Ulfa Elfiah, M.Kes.,Sp.BP-RE. memimpin langsung kegiatan operasi tersebut. Dalam sambutannya dokter Ulfa Elfiah mengatakan, langkah sosial untuk menekan terjadinya kelainan pada anak, utamanya kasus bibir sumbing perlu melibatkan banyak pihak. Pasalnya, bibir sumbing pada anak bukan hanya karena faktor fisik saja, melainkan dorongan psikologis anak memerlukan terapi pasca operasi.
“Pada kasus anak dengan bibir sumbing tak hanya langkah operasi saja, melainkan apa yang harus dilakukan pasca operasi tersebut? Langkah medis dan orang tua menjadi sangat penting untuk menumbuhkan rasa percaya diri pada anak agar mereka tidak merasa beda dengan anak yang lain, hal ini untuk mendorong mereka (anak) untuk tetap memikirkan masa depan mereka,” katanya.
“Dalam berinteraksi si anak diharapkan untuk menatap lawan bicaranya agar supaya mereka juga melatih gerak bibir dari lawan bicaranya, dan hal tersebut paling efektif menumbuhkan rasa percaya diri anak, agar mereka menggambarkan bahwa dirinya sama dengan anak lainnya,” ulasnya.
Lalu dirinya berharap, program bakti sosial tersebut harus berkelanjutan, sebab menurutnya mereka juga mempunyai hak yang sama untuk mendapatkan hidup seperti layaknya anak pada umumnya.
Pada kesempatan terpisah, Dr. Nanang Suyanto, Direktur RSUD Waru Pamekasan mengatakan, Bakti Sosial tersebut pertama kali dilakukan di Pamekasan, kegiatan tersebut menurutnya sangat membatu RSUD Waru dalam hal membangun tras dengan masyarakat.
“RSUD Waru ini didirikan tepat berada jauh dari kota, hal ini untuk memfasilitasi masyarakat di wilayah yang jauh akan akses tersebut, gak perlu jauh-jauh harus ke kota besar untuk mendapatkan layanan tersebut, kami hadir ditengah-tengah mereka,” ungkapnya.
Istitoah, salah satu peserta Baksos tersebut mengungkapkan, dirinya telah menjalani operasi ke empat kalinya, dengan kondisi saat ini terlihat sempurna, namun menurutnya masih terkendala faktor suara dan gimik ketika berbicara.
“Alhamdulillah, semoga operasi kali ini bisa lebih menyempurnakan kondisi saya, namun tidak menyurutkan niat saya untuk terus beradaptasi dengan lingkungan saya,” kata gadis yang sekarang menempuh semester 4 di salah satu kampus di Surabaya ini.
Ikut hadir dalam acara bhakti sosial antara lain Dr. Nanang Suyanto, Direktur RSUD Waru Pamekasan, Halimatus Sakdiyah, Ketua PAC Fatayat NU Waru Pamekasan, Ketua PC NU Pamekasan serta Muspika Kecamatan Waru.(ridwan)