SEKARKIJANG.JEMBER –
Meski cuaca panas menyengat, semangat para pelaku usaha keripik singkong di Desa Sumberwaru, Kabupaten Jember, tetap tinggi untuk mengikuti kegiatan pelatihan peningkatan produktivitas usaha keripik singkong yang diselenggarakan oleh Tim Pengabdian Politeknik Negeri Jember. Kegiatan ini bertujuan meningkatkan kapasitas produksi dan mutu produk melalui penerapan teknologi tepat guna serta perbaikan aspek pengemasan dan pelabelan produk.
Program yang dilaksanakan pada bulan September 2025 ini melibatkan dua pelaku usaha UKM skala rumah tangga, yaitu Ibu Mani dan Ibu Munawarah yang selama ini memproduksi keripik singkong secara tradisional. Kegiatan ini merupakan bagian dari program pengabdian kepada masyarakat yang didukung oleh Politeknik Negeri Jember melalui skema hibah pengabdian PNBP 2025.
Dalam aspek produksi, Tim Pengabdian memperkenalkan alat pengiris singkong (cassava slicer) untuk menggantikan proses manual yang selama ini menjadi kendala utama. Alat ini mampu menghasilkan irisan singkong yang seragam dengan waktu yang lebih efisien, sehingga kapasitas produksi meningkat secara signifikan. Pelatihan teknis juga diberikan untuk memastikan mitra mampu mengoperasikan dan merawat alat secara mandiri guna menjaga keberlanjutan usaha. Pada aspek pengemasan, tim memperkenalkan alat sealer listrik yang berfungsi menyegel kemasan plastik secara rapat. Sebelumnya, kedua pelaku usaha masih menggunakan metode tradisional dengan lilin, yang kerap menyebabkan kemasan tidak tertutup sempurna dan keripik cepat melempem. Penggunaan alat sealer modern ini memungkinkan kemasan lebih kedap udara, menjaga kerenyahan, serta memperpanjang daya simpan produk. Sementara itu, pada aspek pemasaran, kegiatan difokuskan pada pembuatan desain label produk yang menarik dan informatif, serta penempatan label yang aman dan sesuai standar pangan kemasan. Desain label ini tidak hanya memperkuat identitas produk, tetapi juga memberikan informasi penting bagi konsumen sekaligus menjaga mutu dan keamanan produk keripik singkong selama distribusi dan penyimpanan.
Menurut Yani Subaktilah, S.TP., M.P., ketua tim pengabdian, penerapan teknologi sederhana dalam proses produksi dan pengemasan dapat memberikan dampak besar bagi pelaku usaha kecil. “Dengan penggunaan alat pengiris dan sealer listrik, proses produksi menjadi lebih efisien, hasilnya lebih seragam, dan kemasan lebih rapi. Sementara desain label yang menarik membantu produk terlihat lebih profesional dan layak bersaing di pasar,” ujarnya.
Tim pengabdian ini terdiri dari lima dosen Politeknik Negeri Jember, yaitu Yani Subaktilah, S.TP., M.P., Resti Pranata Putri, S.Si., M.Sc., Emi Kurniawati, S.Si., M.P., Nadhifah Al Indis, S.Si., M.Si., dan Nadiyah Zuhroh, S.Si., M.Si. Kelimanya memiliki keahlian di bidang teknologi pangan, pengemasan, pengembangan produk, serta pemberdayaan masyarakat. Kolaborasi lintas bidang ini diharapkan menghasilkan solusi aplikatif yang berkelanjutan bagi pengembangan usaha kecil di sektor pangan lokal.
Melalui kegiatan ini, pelaku usaha di Desa Sumberwaru diharapkan mampu mengoptimalkan potensi lokal berupa hasil panen singkong yang melimpah menjadi produk bernilai tambah tinggi. Program ini juga dapat memperkuat daya saing serta keberlanjutan usaha rumah tangga keripik singkong di wilayah pedesaan. (tim)