SEKARKIJANG.SRAGEN – Warga Kabupaten Sragen yang mengalami kesulitan mendapatkan air bersih semakin banyak. Hal itu mendapatkan perhatian serius dari alumni SMA Negeri 1 (SMANSA) Sragen. Alumni SMANSA Sragen angkatan 1997 urunan untuk ikut droping air bersih ke sejumlah wilayah yang mengalami kekeringan. Salah satunya di wilayah Kecamatan Tangen.
Alumni SMANSA Sragen angkatan 1997 mengirimkan truk tanki Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Sragen. Tiap tangki berisi 5 ribu liter air bersih. Truk tangki droping air bersih ke RT 19 Dukuh Kerjan, Desa Katelan, RT 15 Dukuh Gemblak Desa Ngrombo dan RT 13 Dukuh Bokoran Desa Jekawal Kecamatan Tangen.
Menurut M Nur Aji Shodiq, salah satu pentolan alumni SMANSA Sragen angkatan 1997, droping air bersih tersebut hasil iuran alumni SMANSA yang lebih disebut Pulang Kandang 94. “Kawan-kawan alumni angkatan 1997 yang memang berniat untuk membantu droping air bersih ke sejumlah wilayah di Sragen yang sedang dapat ujian kesulitan air bersih,” kata M Nur Aji Shodiq.
Mas Aji, sapaan karibnya, menambahkan bahwa tidak hanya alumni SMANSA angkatan 1997 saja yang aksi sosial droping air bersih untuk daerah kekeringan di Sragen. Grup besar IKA SMANSA Sragen juga droping air bersih dengan kapasitas yang lebih besar. “Kami dari angkatan 1997 ingin dropong mandiri untuk mensuport IKA SMANSA Sragen,” ungkap pria yang dikenal entengan soal aksi kemanusiaan ini. Nurul , alumni SMANSA Sragen angkatan 1997 yang kini menjadi Kepala SD Cemeng Kecamatan Sambungmacan juga ikut mengawal.
Mas Aji bersama dr Wisnu Retnaningsih, angkatan 1997 yang kini menjadi direktur RSUD Sukowati Tangen Sragen mengawal langsung truk tanki ke lokasi. “Lokasi yang kesulitan air bersih dekat dengan tempat dinas saya di RSUD Sukowati Tangen. Makanya saya bersama Mas Aji ikut ngawal langsung droping airnya,” ujarnya.
Seperti diketahui, ada sekitar 2.800 kepala keluarga (KK) atau sekitar 10.300 warga Kabupaten Sragen, Jawa Tengah, kesulitan mendapat air bersih. Mereka kesulitan air karena sedang terjadi kemarau panjang. Para warga yang kesulitan air bersih tersebar di enam kecamatan di Sragen.
Berdasarkan data BPBD Sragen, kekeringan melanda enam kecamatan, 20 desa dan 31 dukuh. Ke enam kecamatan yaitu Tangen, Sumberlawang, Miri, Jenar, Mondokan, serta Gesi. Wilayah yang mengalami kekeringan terparah berada di Kecamatan Sumberlawang. (wahyu)