SEKARKIRANG. JEMBER – Sejumlah petugas PMI Kabupaten Jember melakukan asesman di wilayah yang sedang megalami kekeringan, Sabtu 19 Agustus 2023.Asesmen ini tindak lanjut hasil asesmen 9 Agustus 2023 dan 18 Agustus 2023 di Jl. Tegal Batu RT 02 dan 03/RW 08 Lingkungan Patrang Tengah Kelurahan Patrang Kecamatan Patrang Kabupaten Jember.
Kegiatan asesmen ini dibagi menjadi 3 tim dengan tugas. Tim pertama di RT 02 RW 08 untuk pengecekan sumur warga dan sarana tampung air warga. Tim Kedua bertugas yang sama untuk pengecekan sumur warga dan sarana tampung warga di RT 03 RW 08. Tim ke 3 bertugas mencari tempat titik distribusi dan jalur untuk kendaraan distribusi.
“Asesmen diawali dengan berkoodinasi dengan ketua RW 08 Bapak Mursid terkait dengan rencana distribusi air bersih yang akan dilaksanakan di RW 08 oleh Palang Merah Indonesia Kabupaten Jember,” kata Elvana Kusdijanto, kabid pelayanan Markas PMI Kabupaten Jember.
Pengecekan dilakukan dengan pengamatan langsung ke sumur-sumur warga dengan melihat kedalaman dan kondisi debit air yang ada. “Dari ke 8 sumur yang kami pantau terdapat 6 sumur yang masih ada airnya, akan tetapi informasi dari pemilik sumur untuk debit airnya sangat berkurang dari kondisi normalnya saat sebelum musim kemarau,” imbuhnya.
Selain itu ada 2 sumur warga yang sudah kering total akibat dampak musim kemarau tahun ini. Warga di RT 03 tidak semuanya memiliki sumur, ada 1 sumur yang digunakan oleh 2 KK sampai 5 KK. “Untuk titik distribusi di RT 03, ketua RW 08 Bapak Mursid dan Ketua RT 03 Bapak Fajar meminta PMI Kabupaten Jember jika akan distribusi untuk di tempatkan di Masjid Al Ikhlas dengan menggunakan tandon yang ada di halaman Masjid sejumlah 2 buah tendon,” imbuhnya. Dengan daya tamping 1 unit tandon dengan kapasitas 2.200 liter dan 1 unit tandon dengan kapaitas 350 liter.
Selain menggunkan tandon yang ada di Masjid, Ketua RT juga meminta distribusi air bersih dengan cara di ecer atau distribusi langsung dari truck tangki ke wadah atau tempat-tempat pengangkut air, seperti jirigen, ember dan lain-lain milik warga. Cara ini sudah biasa dilakukan kalau ada distribusi air bersih. “Menurut Bapak Fajar selaku Ketua RT 03, warga siap dengan cara di ecer asalkan ada informasi terlebih dahulu terkait distribusi yang akan dilakukan oleh pihak pendistribusi air.” Ujarnya.
“Untuk di RT 02 RW 08 dari 11 sumur yang kami pantau, terdapat 5 sumur yang mengalami penyusutan debit air karena dampak kekeringan, 2 sumur dengan kondisi mendekati kering, 1 sumur dengan debit air cukup namun penuh dengan sampah,” imbuh wail kepala markas PMi Imam Muslim Al Hariri.
Kmeudian 3 sumur masih dengan debit air yang cukup baik. Tidak semua warga di RT 02 RW 08 memiliki sumur. Terdapat 3 sumur yang di gunakan oleh 2 sampai 4 KK. Sebagian warga menggunakan wadah bak air, timba, gallon bekas air mineral dan gentong plastik sebagai wadah penyimpanan air bersih.
Untuk titik distribusi di RT 02 RW 8, Sumbal ketua RT 02 mengharapkan sistem distribusi di wilayah RT 02 dilakukan dengan cara mendroping air ke tandon milik BPBD Kabupaten Jember. Tpetanya di wilayah RT 02 RW 08 yang berada di tepi jalan utama desa dan juga di lakukan dengan mengecer kepada warga yang akan membawa wadah air bersih.
Hal ini dikarenakan akses jalan paving di wilayah RT 02 RW 08 tidak bisa dilalui oleh truck tangki air atau truk / pick-up bermuatan. “Bapak Sumbal selaku Ketua RT 02 juga menginformasikan bahwasanya warga akan berkumpul di titik distribusi dengan membawa wadah air bersih apabila ada informasi awal akan adanya pengiriman air bersih terlebih dahulu,” imbuhnya. (ridwan)