SEKARKIJANG.JEMBER – Politeknik Negeri Jember (Polije) sebagai perguruan tinggi vokasi aktif dalam melaksanaan pengabdian masyarakat. Polije berkolaborasi langsung dengan PT Mitra Jamur Indonesia dalam menjalankan program pengabdian kepada masyarakat yang bertujuan untuk meningkatkan kapasitas dan daya saing usaha agribisnis ini. Sebagai institusi pendidikan yang memiliki keahlian di bidang teknologi informasi dan bisnis,
Dalam hal ini, Polije berperan sebagai fasilitator yang memberikan dukungan teknis dan pengetahuan terkait penerapan E-Commerce. Melalui kerjasama ini, Polije tidak hanya memberikan pelatihan kepada tim manajemen dan petani mitra PT Mitra Jamur Indonesia mengenai cara memanfaatkan platform digital untuk pemasaran, tetapi juga membantu dalam merancang dan mengimplementasikan sistem E-Commerce yang sesuai dengan kebutuhan perusahaan.
Tim dosen dan mahasiswa Polije yang terlibat dalam program ini memberikan pembekalan terkait pengelolaan transaksi online, pemasaran digital, serta pemanfaatan media sosial dan platform digital lainnya untuk meningkatkan daya jangkau produk pada Desember 2024.
Tim pengabdian dosen Polije diketuai oleh Lukie Perdanasari, S.Kom., M.T, dengan anggota tim Ratih Ayuninghemi, S.ST, M.Kom, Bety Etikasari, S.Pd, M.Pd, Pramuditha Shinta Dewi Puspitasari, S.Kom., M.Kom dan Dia Bitari Mei Yuana, S.ST., M.Tr.Kom. “Mahasiswa yang terlibat adalah Andrean Ramadani, Moh Ali Akbar Rafsanjani, dan Muhammad Julian Romadhoni sedangkan mitra pengabdian adalah Andriansyah Setiawan S,” kata Dia Bitari Mei Yuana, S.ST., M.Tr.Kom, salah satu tim pengabdian Polije.
Menurut Dia Bitari Mei Yuana, Polije juga membantu dalam memperkenalkan metode analisis pasar digital yang dapat membantu PT Mitra Jamur Indonesia untuk lebih memahami tren konsumen dan meningkatkan ketepatan dalam pengambilan keputusan bisnis. Diperkuat oleh anggota tim Ratih Ayuninghemi, S.ST, M.Kom berkata, “Dengan peran Polije yang sangat strategis ini, diharapkan PT Mitra Jamur Indonesia tidak hanya mampu memperluas jaringan pasar, tetapi juga dapat menciptakan model bisnis yang lebih efisien dan berbasis pada teknologi, yang akhirnya akan membawa dampak positif bagi kesejahteraan petani mitra dan keberlanjutan usaha di masa depan”.
PT Mitra Jamur Indonesia, perusahaan yang bergerak di bidang pengembangan jamur tiram mulai dari hulu hingga hilir, terus berupaya untuk mengembangkan bisnisnya dengan cara yang inovatif. Salah satu langkah yang diambil adalah penerapan E-Commerce untuk meningkatkan pemasaran dan penjualan produk mereka.
Sejak berdiri, PT Mitra Jamur Indonesia telah menjalin kemitraan dengan lebih dari 90 petani yang tersebar di wilayah Kabupaten Jember, Lumajang, Bondowoso, Situbondo, dan Banyuwangi. Melalui program kemitraan ini, perusahaan menyediakan sarana produksi seperti media tanam baglog, serta menerima hasil panen dari para mitra untuk diproses menjadi produk olahan jamur tiram. Namun, meskipun memiliki potensi besar, usaha ini menghadapi berbagai tantangan, salah satunya adalah fluktuasi volume penjualan yang dipengaruhi oleh ketidakpastian permintaan konsumen. (wahyu)