SEKARKIJANG.JEMBER – Bupati Jember Muhammad Fawait atau kerap disapa Gus Fawait menggelar konferensi pers di Kantor DPU Bina Marga dan Sumber Daya Air pada Senin malam (14/04/2025).
Jember adalah kabupaten dengan jumlah penduduk terbanyak ketiga di Jawa Timur dan mempunyai masalah klasik selama 10 tahun terakhir ini belum terpecahkan, masalah kemiskinan yang jumlah secara absolut kita terbanyak kedua di Jawa Timur keluh Gus Fawait saat membuka acara conference press.
Letak orang miskin yang paling banyak berdasarkan data BPS dan data-data dari lembaga yang kredibel dan pendataan, mayoritas penduduk yang kurang mampu hari ini berada di pinggir perkebunan, pinggir hutan, pinggir pantai dan khususnya di pedesaan.
“Maka ini menjadi PR kita bersama untuk mengatasi itu tentu ini harus dirumuskan bersama, bareng-bareng bersama semua pihak.” Sambung Gus Fawait
Gus bupati juga mengungkapkan bahwa dirinya menjabat Bupati baru dua bulan kurang dalam menanggapi protes masyarakat
“Saya ini menjabat bupati aktif ini baru dua bulan kurang, sebulan 13 hari lah, 13-14 hari, jadi belum 3 tahun ya, belum 2 tahun, belum 4 tahun, masih banyak yang belum dikerjakan, sudah main ini (protes) saja, tapi ya gapapa saya juga hidup di kehidupan berbangsa dan bernegara seperti” Jelasnya
Pembentukan pokja atas kesepakatan bersama terkait merencanakan kebijakan lebih jauh, khususnya verifikasi terhadap data kemiskinan di pedesaan sesuai data yang diperintahkan oleh pemerintah pusat yaitu DTSN (Data Tunggal Sosial Ekonomi Nasional)
“kami juga akan ikut mensukseskan itu, kami membuat sebuah pokja untuk mensukseskan pemetaan dan verifikasi DTSN, sehingga di dalam penyusunan APBD tahun 2026, kita betul-betul bisa memetakan dengan tepat siapa warga yang tidak mampu, atau mohon maaf, warga yang masih dalam kategori miskin, nah kita ada tim khusus untuk pengetasan kemiskinan yang terdiri dari beberapa OPD yang dipimpin oleh Dinsos” Ungkap Gus Fawait
Gus Fawait yang ber basic orang pesantren yang sering menimba ilmu di musholla juga ingin merealisasikan insentif untuk para guru ngaji
“Sehingga kami segera membentuk pokja, verifikator, dan validasi calon penerima insentif guru ngaji, harapan kami tim ini di level kabupaten, dan terus segera dibentuk sampai ke level kecamatan, yang dipimpin oleh Pak Camat, dan juga melibatkan ormas-ormas yang kredibel” Sambungnya
Harapan nya di level kabupaten dan kecamatan, selain UPT terkait, juga melibatkan masyarakat maupun organisasi masyarakat, untuk melakukan verifikasi terhadap calon penerima insentif guru ngaji. Kepada UPT yang menjadi tanggung jawab utama dalam penyaluran insentif guru ngaji
“Selain kecepatan, jangan sampai menunggu akhir tahun, seperti yang dulu-dulu, tapi bisa secepat-cepatnya. Selain kecepatan, yang paling penting adalah mekanisme pemberian insentif guru ngaji ini harus diberikan secara terhormat. Karena guru ngaji adalah orang yang akan mengantarkan kita dari dunia ke surganya Allah.” Imbuh Gus Fawait (GAMA)