SEKARKIJANG.BONDOWOSO – Kepala SMAN 1 Tenggarang Priyanto MPd terus berinovasi mengoptimalkan potensi sekolah. Terbaru Priyanto MPd mengoptimalkan lahan kosong yang berada di belakang sekolah menjadi lahan pertanian produktif. Priyanto menjadikan SMAN 1 Tenggarang sebagai Sekolah Ketahanan Pangan dengan tagline Belukar menjadi Syiar.
Berbagai tanaman dikembangkan di lahan seluas sekitar 1,5 hektar tersebut. Antara lain, buah-buahan seperti alpukat, jambu, manga, pisang, kemudian sayur- sayuran seperti cabai, pepaya, singkong, kangkung, sawi, kacang-kacangan, koro-koroan. Kini SMAN 1 Tenggarang sedang mengolah tanah sekaligus menanam berbagai tanaman buah dan sayuran. Termasuk menanam padi.
Kepala SMAN 1 Tenggarang Priyanto MPd menegaskan pembentukan Sekolah Ketahanan Pangan ini sebagai salah satu upaya untuk ikut mensukseskan program ketahanan pangan pemerintah. “Program Belukar menjadi Syiar ini untuk mengoptimalkan lahan menganggur di sekolah yang sebelumnya berupa lahan yang penuh dengan semak belukar,” kata Priyanto MPd.
Priyanto menjelaskan, saat ini sudah sekitar separuh lahan diolah tanahnya dan ditanami berbagai tanaman buah dan sayur tersebut. Selain itu, juga lahan tersebut dibangun jalur khusus untuk pejalan kaki da kendaraan bermotor. “Nanti bisa menjadi wisata edukasi untuk Sekolah Ketahanan Pangan,” ujarnya.
“Program Sekolah Ketahanan Pangan ini sudah kami sampaikan kepada Bapak kepala Cabang Dinas Pendidikan Bonwoso-Situbondo dan Beliau sangat mendukung, malah kami diminta bangun dua gazebo agak besar di tengah lahan nantinya,” ujarnya.
Menurut dia, hasil pertanian produktif bisa dimanfaat sekolah. “Minimal bisa untuk keluarga besar SMAN 1 Tenggarang sendiri dan bisa dijual ke luar,” ujarnya. Sebab, untuk berbagai sayuran yang ditanam sudah mulai ada yang bisa dipanen. Seperti cabai, daun papaya, daun singkong dll.
Yang lebih utama, sambungnya, pengoptimalan lahan tersebut untuk mengedukasi siswa SMAN 1 Tenggarang sendiri. “Ini juga untuk merangsang anak-anak lebih kreatif dan inovatif menghadapi tantangan zaman di era digital saat ini. Juga agar anak-anak juga kembali menyukai dengan dunia pertanian,” terangnya.
Agar lahan kosong juga bisa menjadi tempat taman edukasi, SMAN 1 Tenggarang juga akan membangun kanal khusus. “Nanti akan dibangun kanal khusus untuk air, sehingga ada saluran air yang bisa dikendalikan di lahan pertanian dan di lingkungan sekolah,” ujarnya. Hal itu sudah direncanakan, termasuk dalam mengelola sampah.
Bahkan, SMAN 1 Tenggarang sudah mendapatkan bantuan bak truk sampah untuk menampung sampah. Sehingga sampah bisa dikelola dengan baik dan tidak membuat lingkungan sekolah tampak kotor dan kumuh. (gama)