SEKARKIJANG. JEMBER – Puluhan siswa SMP Katolik Maria Fatima Jember tampak serius mengikuti acara Weekend UKB bertajuk Stop Bulling, dari Canda ke Luka, Jumat 8 November 2024. Dalam acara itu dikupas tuntas tentang bullying, mulai dari penyebab sampai upaya pencegahannya. Materi disampaikan oleh Nabila Chairunnisa, S.Kom dari SMA Alfurqan Jember.
Acara Weekend UKB SMP Katolik Maria Fatima Jember dibuka oleh Sr. Myriam Juniati, SPM, SE, SPd selaku kepala sekolah. Sr. Myriam Juniati, SPM, SE, SPd menyampaikan materi stop bullyng perlu disampaikan agar para siswa SMP Katolik Maria Fatima Jember tidak menjadi pelaku atau korban bullying.
Nabila Chairunnisa, S.Kom menuturkan jumlah presentase kasus bullying berdasarkan riset yang dilakukan oleh Kemendikbud (2019), KPAI (2018-2019), Universitas Pendidikan Indonesia, dan Asosiasi Psikolog Pendidikan Indonesia cukup tinggi. Untuk itu, perlu dilakukan sosialisasi secara aktif untuk mencegah tidak terjadi bullying di sekolah.
“Dari riset tersebut diketahui bahwa bullying verbal menjadi kasus yang paling dominan dengan sebanyak 50%, dilanjutkan dengan bullying secara fisik sebanyak 20-30%, bullying sosial juga menjadi sebuah masalah dengan sebanyak 15-20%, serta diikuti dengan cyberbullying sebanyak 5-15% kasus dimana untuk kasus ini kasusnya semakin terus meningkat,” tutur Nabila Chairunnisa, S.Kom
Menurut Nabila, sapaan karibnya, penyebab bullying sering kali berakar dari ketidakmampuan individu dalam mengelola emosi, ketidakpahaman tentang empati, atau faktor lingkungan yang mendukung perilaku agresif. “Pengaruh teman sebaya, media sosial, dan bahkan pengalaman pribadi dapat memicu terjadinya perundungan,” ujarnya.
Dia menuturkan banyak dampak buruk dari bullying. “Bullying memiliki dampak jangka panjang yang serius, baik bagi korban maupun pelaku. Korban sering mengalami masalah kesehatan mental, seperti depresi, kecemasan, dan masalah kepercayaan diri, yang bisa berlanjut hingga dewasa. Pelaku bullying, di sisi lain, cenderung mengembangkan sikap agresif yang dapat merusak hubungan sosial dan masa depan mereka,” imbuhnya.
Secara mendalam tentang fenomena bullying, penyebabnya, dampaknya, serta langkah-langkah efektif untuk pencegahan dan penanganannya. Bullying bukan hanya masalah individu, tetapi juga masalah sosial yang membutuhkan perhatian dan tindakan bersama dari berbagai pihak, termasuk sekolah, keluarga, masyarakat, dan pemerintah.
Kita telah membahas secara mendalam tentang fenomena bullying, penyebabnya, dampaknya, serta langkah-langkah efektif untuk pencegahan dan penanganannya. Bullying bukan hanya masalah individu, tetapi juga masalah sosial yang membutuhkan perhatian dan tindakan bersama dari berbagai pihak, termasuk sekolah, keluarga, masyarakat, dan pemerintah.
Menurut dia, bullying adalah suatu perilaku agresif yang dilakukan secara sengaja dan berulang terhadap seseorang yang dianggap lebih lemah atau lebih rentan. Bullying dapat terjadi dalam berbagai bentuk, baik fisik, verbal, sosial, maupun cyber (dalam dunia maya). “Tujuan dari bullying umumnya adalah untuk mengendalikan, merendahkan, atau menyebabkan penderitaan bagi orang yang menjadi korban,” terangnya. (wahyu)
.