SEKARKIJANG.JEMBER – Tim dosen Politeknik Negeri Jember (POLIJE) kembali menunjukkan dedikasinya dalam melaksanakan Tri Dharma Perguruan Tinggi melalui program pengabdian kepada masyarakat di Jember. Salah satu contoh konkret dari upaya ini adalah dukungan POLIJE terhadap UD Sehat Sejahtera, sebuah UMKM di Desa Antirogo, Kecamatan Sumbersari Kabupaten Jember yang selama ini memproduksi susu kedelai madu.
Melalui inovasi kemasan yang lebih ramah lingkungan dan teknologi produksi modern, Polije berhasil mendorong UD Sehat Sejahtera untuk bersaing dengan produk-produk besar di pasar minuman sehat.
Menurut Ketua Tim Pengabdian Kepada Masyarakat POLIJE, Drs. Syaiful Bachri, M.M., inovasi ini adalah bagian dari upaya berkelanjutan POLIJE dalam membantu UMKM lokal di Indonesia meningkatkan mutu dan daya saing produknya. “Dengan inovasi kemasan ini, kami berharap produk lokal bisa bersaing dengan industri besar dalam hal kualitas dan daya tarik,” ujar Drs. Syaiful.
UD Sehat Sejahtera telah lama dikenal di Jember berkat produk susu kedelai madunya yang bergizi. Namun, seiring meningkatnya persaingan di pasar minuman sehat, mereka perlu melakukan inovasi. Kemasan lama berbahan kantong plastik Polyethylene dinilai kurang efektif karena tidak mampu menahan udara, cahaya, dan kelembaban, yang bisa memengaruhi kualitas produk. Selain itu, bahan plastik ini tidak ramah lingkungan karena sulit terurai.
Sebagai solusi, UD Sehat Sejahtera beralih ke kemasan botol PET berukuran 300 ml, yang lebih kuat dan memiliki transparansi tinggi. Botol PET ini tidak hanya tahan benturan dan oksigen tetapi juga dirancang agar lebih ergonomis dan dilengkapi label informatif, mencakup informasi gizi, tanggal kedaluwarsa, serta sertifikasi halal. “Inovasi ini menambah keamanan produk dan meningkatkan kepercayaan konsumen,” jelas Abda Farqi Baina, manager produksi SKM.
UD Sehat Sejahtera juga mengadopsi teknologi UHT, yang memanaskan susu kedelai pada suhu tinggi dalam waktu singkat. Teknologi ini mampu mematikan mikroorganisme patogen tanpa merusak nutrisi, sehingga memperpanjang umur simpan produk hingga 6-9 bulan tanpa bahan pengawet. “Dengan kemasan botol PET dan teknologi UHT, produk menjadi lebih praktis, higienis, dan awet di suhu ruang,” lanjut Abda. Konsumen menyambut baik perubahan ini karena kemasan baru tampak lebih menarik dan higienis, serta lebih tahan lama.
Guna memastikan kesuksesan inovasi ini, POLIJE juga memberikan pelatihan kepada staf UD Sehat Sejahtera tentang teknologi UHT, teknik produksi, dan penggunaan peralatan pengemasan. Selain pelatihan teknis, POLIJE juga membekali mereka dengan pengetahuan pemasaran digital. Melalui media sosial, situs web, dan blog, UD Sehat Sejahtera kini dapat mempromosikan produk dengan jangkauan yang lebih luas, jelas Fredy Eka, anggota tim pengabdian.
Ketua Tim Pelaksana, Drs. Syaiful Bachri, M.M., mengungkapkan bahwa dengan dukungan ini UD Sehat Sejahtera dapat terus meningkatkan kapasitas produksi dan distribusi mereka. “Ini menunjukkan potensi besar UMKM Indonesia untuk bersaing di pasar lokal dan internasional,” ujar Drs. Syaiful. Menurutnya, peningkatan mutu kemasan dan teknologi produksi pada UMKM sangat penting agar produk lokal menjadi pilihan utama bagi konsumen.
Melalui inovasi kemasan botol PET dan teknologi UHT, UD Sehat Sejahtera telah membuktikan bahwa produk lokal mampu bersaing dengan produk industri besar. Dengan dukungan berkelanjutan dari POLIJE, diharapkan UMKM lain di Indonesia dapat meniru langkah ini. Selain menciptakan produk yang berkualitas tinggi dan ramah lingkungan, upaya ini juga berdampak positif pada kesejahteraan masyarakat sekitar, tutur Aditya Wahyu, anggota tim pengabdian. Dengan langkah-langkah ini, UD Sehat Sejahtera telah membuka jalan bagi produk lokal untuk tampil lebih unggul di pasar, memberikan contoh inspiratif bagi UMKM lainnya. (wahyu)