SEKARKIJANG.BANYUWANGI – General Manager PG Glenmore Sugondo menyatakan apresiasinya terhadap capaian produksi tebu Kebun Bayukidul yang mencapai produksi 1.600 Kwintal/ha. Atas capaian ini Sugondo meyakini produksi gula PG Glenmore di tahun 2025 akan melebihi target jika diikuti oleh petani binaan PG Glenmore lainnya. Hal ini disampaikan saat acara LAKU alias Latihan dan Kunjungan di lereng gunung Raung Kebun Bayukidul Desa Sumberarum Kecamatan Songgon Kabupaten Banyuwangi, Sabtu 22 Februari 2025.
Ikut serta dalam rombongan Laku tersebut antara lain Pimpinan PT Tirta Kebun Bayukidul Sunarsis, perwakilan PT Petrokimia Gresik Agus Suprayitno, Perwakilan Bank Jatim Marshel dan Wakil ketua Asosiasi Petani Tebu Rakyat APTR H. Mudjianto beserta puluhan petani binaan PG Glenmore di wilayah Sekarkijang. Dalam kunjungan tersebut hadir juga Direktur Perumda Kahyangan Jember, Sofyan Sauri, bersama jajaran Direksi lain dan Dewan Pengawas.
“Kami patut bersyukur dan mengapresiasi capaian produksi tebu di Kebun Bayukidul, kegiatan LAKU pada hari ini sengaja Kami tempatkan di Bayukidul agar semua petani binaan PG Glenmore dapat mengadopsi teknik budidaya ini dan petani bisa capai produksi optimal dengan rendemen yang tinggi, sehingga produksi gula di tahun 2025 bisa melebihi target,” tutur General Manager PG Glenmore, Sugondo saat di tengah kebun Bayu Kidul, Sabtu Siang.
Pada kesempatan yang sama pimpinan PT Tirta Sunarsis menyampaikan bahwa untuk mencapai produksi optimal, budidaya tebu harus selalu diikuti jadwal perawatan dan pola budidaya yang baik. “Kami menggunakan pupuk total 1 ton per hektar dengan komposisi 3 kwintal pupuk NPK untuk pupuk dasar, 5 kwintal ZA untuk pumupukan pertama dan 2 kwintal pupuk ZA untuk pumupukan kedua. Dengan cara ini Kami berhasil mencapai produksi tebu sebanyak 1.600Kw/ha dengan rata-rata rendemen 8,9” ungkap Sunarsis kepada puluhan angota rombongan yang ikut serta dalam acara Laku Kebun Bayukidul 2025.
Pada tahun 2024 lalu produksi gula PG Glenmore mencapai 67 ribu ton. Hasil ini merupakan Raihan tertinggi sejak PG Glenmore didirikan. Pada tahun 2025 PG Glenmore menargetkan peningkatan produksi gula sebanyak 72 ribu ton, hal ini bertujuan untuk mendukung target pencapaian swasembada gula nasional.
“Menilik data dalam proyeksi neraca pangan tahun 2025 yang disusun NFA untuk gula konsumsi, diestimasikan produksi Gula Kristal Putih (GKP) dapat menyentuh angka 2,589 juta ton, Ini berasal dari hitungan potensi produksi dari Kementerian Pertanian (Kementan). Angka tersebut masih lebih kecil dibandingkan estimasi kebutuhan konsumsi tahunan yang berada di angka 2,841 juta ton. Sehingga target produksi perlu di optimalkan untuk mencapai swasembada gula nasional” ungkap Sugondo.
Sugondo juga mengungkapkan kegiatan Latihan dan kunjungan secara rutin di Kebun petani binaan PG Glenmore diharapkan dapat menjadi upaya peningkatan produksi dan produktivitas tebu dengan mengikuti pola dan tatacara budidaya yang baik.
Saiful Amin, salah satu petani milenial asal Jember tak kalah optimis dalam menyambut musim giling 2025. “Kalau semua tanaman tebu milik petani sama seperti di Bayukidul ini, saya optimis dan yakin produksi gula akan meningkat dan swasembada gula nasional akan tercapai. Saya bangga menjadi seorang petani dan siap mendukung berkembangnya agroindustri gula Indonesia”. (novan)