SEKARKIJANG. JEMBER – Gus Birbik, Ponakan Gus Firjaun yang kini menjadi anggota Pansus Pilkada DPRD Kabupaten Jember mematahkan isu PKI yang digunakan untuk menjatuhkan cabup nomor urut 02 Gus Fawait. Gus Birbik malah menyatakan Gus Firjaun sendiri sudah tidak mempermasalahkan soal isu PKI yang diloantarkan Gus Fawait. Bahkan, Bawaslu Jember sendiri sudah tegas menyatakan tidak ada pelanggaran pidana pemilu.
“Jadi kalau masalah isu (PKI, Red), kami di keluarga, itu sudah merembukkan. Bahkan beliau sendiri, Gus Firjaun, tidak ada masalah. Kalau memang panjenengan sebagai panutan tadi menyampaikan bahwa panjenengan sebagai santri, monggo silahkan mencontoh Beliau dengan cara yang dingin. Saya yang juga hadir pada Hari Santri tanggal 22 Oktober, refleksi santri di Sidomulyo. Saya hadir Pak,” kata Gus Birbik saat menerima pengunjuk rasa di DPRD Kabupaten Jember, 14 November 2024.
“Nuwun sewu, ini kalau masalah pansus, kami akan tetap netralitas, profesional, apapun yang menjadi aduan panjenengan akan kami tindaklanjuti. Akan tetapi, tadi yang dipermasalahkan selalu masalah isu PKI. Magkanya saya memperkenalkan diri, kalau tadi ada yang menyampaikan bahwa Gus Firjaun itu nasabnya sudah jelas, mohon maaf saya keponakannya. Saya juga cucu KH. Ahmad Siddiq, bani Ahmad Siddiq. Nyai Asni Furaida kakak kandung beliau yang pertama, gus firjaun yang bungsu. Kalau perlu saya gambarkan, seluruh putra-putrinya, yaa saya gambarkan. Bersama keluarga Bani Siddiq yang lain, Gus Zidni bin Halim Siddiq,” ujarnya.
Dia menjelaskan, Gus Zidni Halim Siddiq adalah kakak kandung Kyai Ahmad Siddiq. “Kami berada di sana . Tapi kami tidak semerta merta karena kami secara politik tidak sama, kami mendiamkan saja, tidak. Kami sudah merembuk dengan keluarga, bahwa tidak ada yang namanya statement kepada Beliau,” ungkapnya.
Bahkan, dia menunjukan Gus Firjaun yang bercengkerama dengan Gus Fawait debat pertama. “Beliau duduk bersama, bersama paslon 02. Bahkan pada waktu tes kesehatan, kami mendapatkan informasi juga Gus Firjaun bersama-sama paslon 02, bahkan menyampaikan ke pasangannya, “Ayok jangan kita jadi musuhan, kita ini bersama, kita ini teman bersama.” Ujarnya.
Bakan, Gus Birbik menyatakan ada hadirin yang sekampung dengannya, Yang sudah kenal dengan Gus Birbik. “Dia tau, bagaimana saya, dan keluarga kami, keluarga besar kami. Kalau memang panjenengan mempermasalahkan itu, Gus Firjaun sendiri tidak ada masalah. Sudah selesai di keluarga. Kalau seandainya itu memang, merendahkan marwah keluarga kami, kami yang lebih tidak terima,” ungkapna dengan gamblang.
“Jadi, pada titik beratnya, mari kita bersama-sama dengan akal sehat, dengan lapang dada, dengan dingin, melihat cara beliau menyikapi kondisi yang saat ini. Tanggal 22 Oktober, refleksi santri, ketika yang disampaikan oleh Gus Fawait, kami tau ada di sana. Tapi pada tanggal 26 oktober, beliau bersama-sama, duduk bersama, ganyeng, bersama Gus Fawait. Saya tidak membela di mana-mana, kami harus secara professional,” tambahnya.
Namun, Gus Birbik menyampaikan kepada pengunjukrasa, bahwa keluarga besarnya sudah tidak ada masalah terkait isu PKI. “Kami merembukkan bersama Gus Baiqun tentang masalah video itu, dan kesimpulan keluarga kami, tidak ada yang namanya statement itu, merujuk memang kepada Gus Firjaun, dan Gus Firjaun menerima tidak ada apa-apa,” ungkapnya.
“Jadi mohon, untuk ke depan ini, bagaimana kita benar-benar memikirkan masyarakat bahwa pemimpin kepala daerah nantinya adalah benar-benar pilihan masyarakat. Bukan pesanan partai, bukan pesanan perorang-orangan. Akan tetapi seluruhnya mari kita bersama siapapun yang jadi sudah tertulis di Lauhful Mahfudz. Ada sabaqoh, ada catatan di Lauhful Mahfudz. Tinggal kita mengikhtiar, siapapun yang akan jadi, siapapun itu yang akan jadi pimpinan kepala daerah di Jember ini, kita harus menghormati,” tuturnya.
Menurut dia, baik cabup nomor urut 01 atau 02, bersama-sama benar-benar fokus untuk masyarakat Jember. “Kami di pansus DPRD, tadi sudah disampaikan kami sudah bersumpah, Pak Supaat bersumpah secara Qur’an dan saya yang membawa Qur’annya. Kami bersepakat untuk berprofesional dalam tugas yang diberikan, amanah kepada kami tentang Pansus ini,” terangnya.
“Jadi kami harap, kegaduhan-kegaduhan yang ada di luar, siapapun itu, mari kita menyongsong ke depan untuk Jember yang lebih baik lagi. Siapun itu pemimpinnya. Kami berharap seluruhnya menangani menanggapi ini dengan kebesaran hati, dengan pikiran yang lapang, dodo sing lapang, dengan riang gembira,” ujarnya.
“Kami tidak, harus ini yang jadi, nggak. Siapapun, karena kita tidak bisa mengatut Takdirnya Allah. Sekali lagi, saya menyampaikan, sebagai pihak keluarga, kalau njenengan tadi menyampaikan sebagai santri, kami juga santri Pak. Bahkan saya menyampaikan, mohon maaf, bukan karena saya ini membela, nggak. Gus Fawait menyampaikan, Gus Firjaun itu gurunya, Kyainya,” terangnya.
“Tujuh kali, Beliau sampai menghadap kepada Gus Firjaun, tentang adanya maju atau tidak di Pilkada. Mungkin dari yang lainnya sudah tahu, Beliau menyampaikan untuk kita bersama-sama, ayok memikirkan Jember. Gus Firjaun juga menyampaikan seperti itu. Jadi saya harap masalah yang lagi panas di luar ini, ayok, kami kita bersama-sama untuk riang gembira, untuk memikirkan bagaimana nanti kedepan masyarakat Jember,” pungkasnya. (wahyu)