
SEKARKIJANG.RAGAM – Dalam menandai ulang tahunnya ke-40, salah satu perusahaan kosmetik besar di Indonesia Paragon Corp baru saja melucurkan film pendek berjudul “Mengusahakan Pertolongan Ilahi”. Film tersebut mengisahkan perjalanan Nurhayati Subakat, pendiri Paragon Corp yang menaungi beberapa brand kosmetik terkenal di Indonesia seperti Wardah, Make Over, Emina, Kahf, Putri, dan lain-lain.
Dalam project pembuatan film tersebut, Paragon Corp menggandeng Gina S. Noer dan Kurnia Cahya Putra sebagai sutradara dan penulis. Film “Mengusahakan Pertolongan Ilahi” diangkat dari novel karya A. Fuadi yang berisi biografi Nurhayati Subakat sebagai founder Paragon Corp.
Film “Mengusahakan Pertolongan Ilahi” dibintangi oleh Revalina S. Temat, Nafiza Fatia R., Widyawati (sebagai Nurhayati Subakat), Nino Prabowo, Robie Chaniago (sebagai Subakat Hadi), Jehezkiel, Lionil Hendrik (sebagai Harman Subakat), Delon Mercy, Leo Martin (sebagai Salman Subakat), Almeera Quinn, Runny Rudiyanti (sebagai Sari Chairunnisa).
Tidak hanya sekedar menceritakan perjalanan bisnis, film tersebut juga membawa nilai luhur dan pesan-pesan penuh inspiratif didalamnya. Kisah bagaimana perjuangan Nurhayati Subakat dalam membangun bisnis kosmetiknya dari skala produksi rumahan hingga besar seperti sekarang ini dengan tetap berpegang pada nilai keilahian.
Berbekal ilmu kefarmasian saat kuliah dan pengalaman kerjanya, Nurhayati Subakat menjual shampoo sebagai produk pertamanya. Shampoo tersebut dijual dari rumah ke rumah, warung ke warung, hingga salon ke salon. Tak mudah bagi produk rintisan saat itu bersaing dengan produk kompetitor yang sudah dikenal sejak lama.
Beberapa scene dalam film tersebut menampilkan bagaimana keuletan dan keteguhan Nurhayati Subakat menawarkan produknya dengan membawa ketiga anaknya meski pada akhirnya ditolak berkali-kali. Meski menghadapi berbagai macam tantangan dalam berbisnis, ia memiliki suami yang mau mendukungnya sehingga hal itu membantunya tetap tenang.
Hingga pada akhirnya, ia dibantu oleh temannya untuk memasukkan produk sampo miliknya ke salon. Penggunaan shampoo produk Nurhayati Subakat mendapat respons positif dari customer salon. Sehingga, pemilik salon memperbolehkan produk tersebut berada di galeri salonnya.
Setelah berhasil membangun bisnisnya secara pelahan, tantangan baru datang. Tempat produksi milik Nurhayati Subakat mengalami kebakaran. Tidak hanya itu, ditengah musibah yang ia hadapi beberapa tetangga memberikan komentar pedas kepadanya. Mereka menganggap bahwa usaha Nurhayati Subakat tidak berkah lantaran ia adalah seorang perempuan yang seharusnya mengurus suami dan anak-anaknya bukan malah membuka usaha.
Keluarga Nurhayati Subakat dikenal memegang teguh nilai keilahian dengan melibatkan Tuhan dalam segala urusannya. Sebelum menikah, keluarga Nurhayati Subakat pernah mengalami keterpurukan setelah ditinggal meninggal oleh ayahnya. Sang ibu meminta Nurhayati Subakat tetap tegar dan terus fokus mencari jalan keluar atas segala tantangan yang dihadapi. Bagi sang ibu, usaha menemukan jalan keluar tersebut merupakan manifestasi mengusahakan pertolongan ilahi. Nilai tersebut dipegang oleh Nurhayati Subakat sehingga menjadikannya sosok yang kuat dan ulet.
Setelah mengalami kerugian akibat kebakaran, ia memutuskan untuk tetap meneruskan usahanya yang saat itu bernama PT. Pusaka Tradisi Ibu. Sebab ia yakin bahwa usaha yang tengah dijalankannya akan membawa kebermanfaatan untuk banyak orang. Di akhir scene Nurhayati Subakat berpesan kepada anak-anaknya “Kita kuat karena Allah dan harus selalu kuat”.
Film “Mengusahakan Pertolongan Ilahi” ditayangkan di akun youtube @Paragon Corp sejak 1 Maret 2025 dengan durasi 43 menit. Adanys film tersebut mendapatkan respons positif dari netizen. “Film Ibu Nur adalah sebuah kisah inspiratif yang menggugah hati, mengajarkan bahwa kepasrahan kepada Allah selalu berbuah jalan keluar yang tak terduga. Di tengah keterbatasan dan keputusasaan, Nur tidak pernah berhenti berdoa dan berserah diri kepada Allah. Dia percaya bahwa setiap kesulitan yang dihadapinya sudah diatur olehNya, dan ia hanya perlu menjalani semuanya dengan penuh kesabaran. Keteguhan imannya akhirnya membuahkan hasil ketika pertolongan datang dari jalan yang tidak disangka-sangka. Film ini menyampaikan pesan kuat bahwa kepasrahan kepada Allah bukan berarti menyerah tanpa usaha, tetapi justru terus berusaha dengan penuh keyakinan bahwa Allah akan memberikan jalan terbaik. Dengan sinematografi yang indah dan akting yang mengharukan, Ibu Nur bukan sekadar film, tetapi refleksi dari realitas kehidupan banyak orang yang berjuang dengan iman dan tawakal. Bagi siapa saja yang sedang berada dalam fase sulit dan merasa kehilangan harapan, Ibu Nur adalah pengingat bahwa Allah selalu punya rencana terbaik bagi hambaNya yang bersabar dan berserah diri Sukses selalu Paragon Corp” tulis komentar salah satu netizen pada akun @yuliarans. (LENI)