
SEKARKIJANG.JEMBER – Prof. Dr. Drs. I Ketut Mastika, MM. Guru Besar Ekonomi Pariwisata Universitas Jember dikukuhkan Selasa (23/8) di Auditorium Kampus Tegalboto. Guru Besar asal Bali itu menyampaikan orasi ilmiah berjudul “Pengembangan Pariwisata Berkelanjutan: Wawasan Kearifan Lokal dan Pandangan Resource Based Dalam Penguatan Human Capital Pariwisata Berbasis Masyarakat Lokal”.
Guru besar yang menyelesaikan pendidikan jenjang sarjana hingga doktoralnya di Universitas Jember ini berusaha menemukan formula agar sebuah usaha pariwisata bisa berkelanjutan dan memberikan manfaat bagi warga. “Pariwisata sudah menjadi usaha besar yang potensial mendatangkan devisa. Maka tak heran jika banyak destinasi wisata baru bermunculan. Ada yang sukses, namun ada pula yang kemudian tidak berusia panjang,” kata Prof. Dr. Drs. I Ketut Mastika, MM.
Menurut dia, usaha wisata yang sudah berjalan pun bukannya tanpa masalah, masuknya wisatawan asing yang membawa kebiasaan baru yang mungkin tak cocok dengan budaya setemoat. “Belum lagi dengan nafsu keinginan mencari keuntungan semata dari pelaku wisata yang kerap mengabaikan banyak hal, dari sosial budaya hingga faktor lingkungan. Kesemuanya membuat usaha wisata tak berusia panjang,” tutur Prof. Dr. I Ketut Mastika, MM.
Pria asal Negara, Jembrana ini lantas menjelaskan agar sebuah usaha wisata berkelanjutan maka perlu memperhatikan tiga syarat utama. Yakni harus memiliki nilai (value) tertentu yang bisa berupa kearifan lokal, seni budaya yang spesifik dan lainnya. Kedua produk yang disajikan langka atau tak ada di lokasi lain serta sulit ditiru semisal alam yang indah atau kuliner khas. Jika sebuah usaha memiliki syarat tersebut maka berpotensi dikembangkan sebagai destinasi wisata yang berkelanjutan.
“Faktor selanjutnya adalah pembangunan sumber daya manusia pelaku wisata. Tanpa sumber daya manusia yang kompeten maka penciptaan usaha wisata yang berkelanjutan tidak akan terwujud. Usaha pembangunan sumber daya manusia pelaku wisata yang baik ini bisa melalui pariwisata berbasis masyarakat lokal. Sebab apabila dicermati maka sikap dan perilaku warga lokal yang ramah, sopan, empati dan menjaga rasa aman tamu menjadi esensi dan substansi dari kekuatan pembangunan pariwisata,” jelasnya.
Dalam pidato pengukuhan guru besarnya, Rektor Universitas Jember Dr. Ir. Iwan Taruna, M.Eng, IPM menyebutkan ada dua guru besar yang dikukuhkan yang memiliki kesamaan. Yakni, keduanya memiliki fokus pada bidang keberlanjutan (continuity) sebuah usaha. Prof. Dr. I Ketut Mastika, MM., banyak meneliti sisi keberlanjutan sebuah usaha pariwisata. (wahyu)