SEKARKIJANG.JEMBER – Smarttech adalah Lembaga Bimbingan Belajar (LBB) produk lokal Kabupaten Jember ini yang prestasinya sudah terbukti. Pada tahun 2024 ini saja sukses meloloskan 90 % anak didiknya ke perguruan tinggi negeri (PTN). Dari 17 anak didiknya, 16 diantaranya sukses masuk PTN seperti di Universitas Jember, UIN Khas Jember, Politeknik Negeri Jember (Polije).
Tidak hanya tahun 2024 saja yang sukses meloloskan ke PTN. Tahun-tahun sebelumnya, juga memiliki prosentase kelolosan yang tidak jauh beda. Angka meloloskan ke PTN selalu tinggi. Karena lokasi Bimbelnya, di Tanggul Kabupaten Jember, otomatis peserta atau anak didiknya kebanyakan masih berasal di Kecamatan Tanggul dan sekitarnya. Total, sudah sekitar 2.000 anak didik yang lolos.
Smarttech adalah sebuah bimbel lokal di Kabupaten Jember yang berpusat di Kecamatan Tanggul. Sudah berdiri sejak 18 tahun silam, tetapi baru tahun 2024 ini baru mulai mengembangkan sayap untuk membangun relasi di lokasi yang lain. Bagi pegiat bimbel, Smarttech sejatinya sudah dikenal. Pasalnya, Smarttech memiliki prestasi meloloskan anak didiknya ke PTN sangat tinggi.
“Alhamdulillah, semua berkat Allah SWT. Tahun 2024 ini ada 16 anak didik kami yang diterima di kampus negeri. Hanya satu yang tidak pas dalam memilih jurusannya sehingga belum dapat reziki lolos ke PTN,” kata Mas Tono, owner Smarttech kepada sekarkijang.com.Smarttech berdiri sejak 2006 silam, atau sudah 18 tahun menggembleng anak didiknya. Hampir tiap tahun, 80 sampai 90 % anak didik Smarttech lolos ke PTN atau ke jalur perguruan tinggi kedinasan.
Mas Tono, sapaan karibnya menjelaskan, dia tidak sembarangan mengelola bimbilnya. “Saya tanamnya dalam diri saya dan teman-teman yang terlibat dalam Smarttec bahwa lembaga ini tidak murni dalam berorientasi bisnis. Ada sisi lain untuk membangun kesukseskan tidak hanya membuat pinter anak didik,” kata Mas Tono.
Dia menuturkan, selama proses kegiatan belajar mengajar, smarttech tidak hanya mengajar anak didik untuk pintar secara akademis saja. Khususnya untuk mata pelajaran yang diujikan dalam Seleksi Nasional Berbasis Tes (SNBT). “Kami ingin membangun karakter anak didik agar menjadi anak yang religius, berbudi pekerti luhur. Anak didik dibagun kesadarannnya bahwa kesuksesannya sangat dipengarungi banyak hal, antara lain ketaqwaan kepada Allah, kepatuhan kepada orang tua dll,” ungkapnya.
Mas Tono yakin, anak didiknya yang memiliki kesadaran tersebut akan sukses untuk masuk ke PTN juga dalam karier dan menjalani hidup sehari-hari. “Tidak hanya sukses masuk PTN, mereka juga harus sadar perilakunya saat ini akan menentukan kesuksesan masa depannya. Salah satunya kesuksesan masuk PTN,” ujarnya. (ridwan)