SEKARKIJANG.PMI JEMBER – Rupiyanto, SP, kepala markas PMI Kabupaten Jember pamitan dengan hampir seluruh karyawan, relawan dan pengurus, Kamis 27 Juli 2023. Empat hari setelah ulang tahunnya, 23 Juli 2023, yang ke-56, Pak Rup, sapaan karibnya, mengakhiri masa pengabdiannya di PMI kabupaten Jember. Banyak hikmah, kesan, kenangan terpatri di sanubari Pak Rup selama 35 tahun mengabdi dan nendedikasikan diri untuk kemanusiaan melalui PMI Kabupaten Jember.
Pengabjian Pak Rup di PMI sejatinya, jauh lebih lama lama. Sebelum diangkat menjadi pegawai PMI pada 1988/1989, Pak Rup sudah menjadi KRS sejak masih dibangku kuliah di Sekolah Tinggi Pertanian (STIPER) Jember. Pak Rup, selama kuliah aktif menjadi relawan markas PMI Kabupaten Jember.
“Ini panggilan hati,” kata Pak Rup, saat ditanya mengapa tetap mengabdi di PMI Kabupaten Jember. Dia menilai, saat menjadi pegawai PMI, otomatis juga menjadi relawan PMI. Dia merasa, selama menjadi pegawai PMI bermanfaat untuk lebih banyak orang. Sebab, tugas-tugas menjadi PMI, berhubungan langsung dengan kepentingan masyarakat.
Menurut Pria asal Desa Kemuning Lor kecamatan Arjasa Kabupaten Jember ini, selama mengabdi di PMI didasari dengan keikhlasan. “Kalau bekerja didasari dengan jiwa kerelawanan, keikhlasan, insyallah semua akan baik-baik saja. Banyak nilai ibadah di situ seperti slogan PMI Inter Arma Caritas, kebersamaan, satu saudara,” imbuhnya.
Bahkan, menurut dia, yang paling berkesan selama 35 tahun mengabdi di PMI adalah jiwa kebersamaan. “Yang paling berkesan di PMI yaitu kebersamaan di semua pilar yaitu pengurus, staf/ pegawai dan relawan PMI,” ujarnya. Pak Rup, merasakan kepemimpinan sejumlah tokoh yang diberi amanah menjadi ketua dan pengurus PMI Kabupaten Jember.
Pada awal masuk ke PMI, sekitar tahun 1989an, kegiatan yang dijalani datar-datar saja. Banyak fokus ke relawan di markas PMI saja. Sambil membantu kegiatan di Unit Donor Darah (UDD) PMI kabupaten Jember. Pasalnya, tidak banyak kejadian bencana alam seperti yang terjadi belakangan ini. “Kalau saya waktu masih KSR, tidak pernah dikirim karena waktu itu tidak terjadi bencana alam, baru setelah jadi pegawai bertugas di dalam negeri saja,” ujarnya.
Pak Rup, banyak bertugas di Kabupaten Jember saja. “Tugas-tugas awal banyak lokal Jember seperti Kencong maupun tsunami Tempurejo, dan di daerah Jember lainnya. Di luar sempat ke bencana gunung Merapi. Juga ikut distribusi bantuan ke gempa Lombok dan gempa Bantul Jogjakarta,” ujarnya.
Meski sudah purna, sambungnya, Pak Rup masih siap menyumbangkan tenaga menjadi relawan jika dibutuhkan. “Jiwa saya ini jiwa relawan, kalau masih dibutuhkan sebagai relawan kemanusiaan, saya selalu siap,” ujarnya.
Sebagai pegawai sekaligus relawan, sambungnya, dia selalu berupaya untuk memberikan pelayanan terbaik kepada masyarakat. “Dengan kerendahan hati dan keikhlasan saya selalu berusaha uang terbaik menjalankan tugas,” ujarnya.
Pak Rup, berharap para pegawai, pengurus dan relawan sebagai pilar PMI terus memberikan pelayanan terbaik kepada masyarakat. “Tiga pilar PMI itu ada pada pengurus, pegawai dan relawan, kami harap ketiganya tetap menjaga kebersamaan, kekompakan untuk mengabdi dan melayani masyarakat luas,” ungkapnya.
Pria yang kalem ini menyusul Ma’rifatu Zuhli yang biasa dipanggil Mbak Ifa. Mbak Ifa bulan Juni 2023 lalu juga purna tugas dari pegawai PMI. Mbak Ifa lama dibagian keuangan PMI Kabupaten Jember. Setelah 33 tahun di PMI, Mbak Ifa juga purna tugas setelah berusia 56 tahun. Mbak Ifa masuk PMI pada 5 Januari 1990 dan purnas 19 Juni 2023, sesuai ulang tahunnya yang ke-56. Mbak Ifa sekarang menetap di Dusun Gadungan Desa Klatakan Kecamatan Tanggul Kabupaten Jember. (wahyu)