SEKARKIJANG.JEMBER – Pasangan calon (paslon) Bupati dan Wakil Bupati nomor urut 2, Gus Fawait-Djoko, mendapat giliran pertama untuk menyampaikan visi dan misi dalam debat publik kedua Pilkada Jember, yang berlangsung pada Sabtu (9/11/2024).
Gus Fawait menyampaikan rendahnya pelayanan publik di Kabupaten Jember. “Jember ini adalah kabupaten besar dengan potensi sumber daya manusia (SDM) yang luar biasa dan sumber daya alam (SDA) yang juga melimpah. Namun, hari ini pelayanan publik masih sangat minim,” ujar Gus Fawait.
Gus Fawait menyampaikan kondisi buruk pelayanan publik ini terlihat dari rendahnya peringkat Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (SAKIP) Kabupaten Jember yang berada di urutan terendah se-Jawa Timur. Selain itu, Gus Fawait juga menyoroti Indeks Reformasi Birokrasi (IRB) Jember yang menduduki posisi ke-35 dari 38 kabupaten/kota di provinsi tersebut.
Calon bupati Nomor urut 2 Hendy Siswanto menanggapi dengan capaian audit BPK dengan predikat Wajar Tanpa Pengecualian (WTP) saat menanggapi reformasi birokrasi yang disampaikan Calon bupati nomor urut 02 Gus Fawait. Bahkan, Gus Fawait mengingatkan bahwa WTP bukan standar pengukuran reformasi birokrasi.
“Kabupaten Jember dapat penghargaan WTP dari BPK RI, Banyak sekali penghargaan luar biasa, saya sudah 25 tahun jadi PNS” ujarnya.
Saat menanggapi Hendy, Gus Fawait mengingatkan ukuran reformasi birokrasi bukan WTP tetapi IRB dan SAKIP. “Mohon maaf Pak Hendy, Pak Hendy sudah 25 tahun menjadi PNS menyampaikan WTP untuk reformasi birokrasi. WTP itu untuk administrasi keuangan sedangkan Reformasi Birokrasi standarnya SAKIP dan IRB, ingat kita rangking 35 untuk IRB dan terendah di Jatim untuk SAKIP, saya heran (Hendy Red) menyampaikan reformasi birokrasi pakai standar WTP,” ujarnya. (wahyu)
Subscribe to Updates
Get the latest creative news from FooBar about art, design and business.