SEKARKIJANG.JEMBER – Rekaman video yang beredar melalui sosial media menyajikan suara salah satu oknum yang mengaku sebagai Panitia Pengawas Pemilihan Kecamatan (panwascam) bersama KPPS (Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara) Kabupaten Jember, Minggu (10-11-2024). Mereka berkumpul untuk merencanakan suatu hal terkait tips & trik pemenangan salah satu calon yang diluar nalar.
Dalam rekaman tersebut terdengar kurang jelas nama dari oknum panwascam tersebut, terdengar “Jobita”, sedangkan diduga ada beberapa anggota KPPS yang terlibat dalam hal tersebut, diawal oknum panwascam tersebut menyampaikan secara to the point bahwa butuh suara untuk kepentingan politik dan memenangkan salah satu pasangan calon.
“gak munafik ya, kita memang butuh suara hehehe..”
“Kita memang butuh suara, saya minta bantuannya temen-temen semua terkait hal ini kita utamakan keluarga dulu”
Oknum tersebut juga menyampaikan ANGIN SURGA ketika dia dibantu untuk mendapatkan suara maka oknum tersebut akan memperjuangkan orang-orang untuk menjadi penyelenggara kembali pada periode selanjutnya.
“InsyaAllah, ketika nanti ada penyelenggara pilkada lagi atau pileg lagi, saya jamin kalian bisa masuk, saya jamin!!”
Bahkan oknum tersebut mempertaruhkan dirinya sebagai jaminan untuk rekrutmen penyelenggara selanjutnya.
“taruhannya apa? Taruhannya saya”
Terdengar juga oknum tersebut meneriakkan nama salah satu desa, yang kemungkinan merupakan tempat mereka berkumpul atau bahkan dapat diduga juga merupakan salah satu titik operasi kecurangan itu akan dilaksanakan dan disampaikan juga target perolehan suara perorang.
“wil.. karangbayat wil.. siap mbak.. karangbayat wil,rif,pen.. gitu sudah wes..”
“kalau target sebetulnya perorang itu 40, tapi yang logis-logis aja 10-15 wes jempul”
Dalam video tersebut , oknum membeberkan trik licik yang dapat digunakan untuk mengelabui saksi yang ada pada saat pemungutan suara berlangsung, yaitu dengan mencampur minuman saksi dengan CTM (Chlorpheniramine maleate).
“Saya kasih trik licik ya.. ke’ono(kasih) CTM, itu saya terapkan sewaktu saya jadi PPS”
Padahal menurut dr. Dr. Riawati, M.Med., PH. Yang dilansir di laman https://www.alomedika.com/obat/antialergi-dan-obat-untuk-anafilaksis/antialergi/chlorpheniramine-maleat/efek-samping-dan-interaksi-obat. Diterangkan bahwa obat tersebut memiliki efek samping rasa ngantuk, pandangan kabur, depresi system saraf pusat bahkan hingga menyebabkan kejang yang berujung kematian.
“Sangat biadab apabila rencana tersebut benar dilakukan, direncanakan saja sudah biadab apalagi benar-baner dilaksanakan, hal ini tidak dapat dibiarkan” tutur Novan (Ketua Kelompok Studi Insan Cita) saat diminta komentar terkait rekaman tesebut.
Beliau juga berkomentar bahwa “Panwascam saja seperti itu, lalu siapa lagi yang dapat kita percaya untuk mengawasi pesta demokrasi ini? Apa kita akan biarkan ini terus bergulir? Tentu tidak, kami KSCI akan berdiskusi dengan pakar hukum terkait dengan rencana tersebut.”
Novan juga berharap agar semua pihak untuk bersama-sama menjaga marwah demokrasi terutama penyelenggara.
Tidak hanya tentang CTM, mereka juga diduka merencanakan untuk merubah dokumen-dokumen suara.
“nanti ada orangnya sendiri yang menukar semuanya dan itu sudah ada barcode nya dan itu resmi, planonya resmi.. aman.. semuanya nanti aman..” ungkap oknum panwascam tersebut.
Ketua KSIC sangat menyayangkan rencana busuk tersebut, beliau juga membeberkan bahwa kelompoknya akan bekerjasama dengan Pakar Hukum dan APH terkait dengan dugaan pelanggaran pemilukada di Kabupaten Jember. (wahyu)