
SEKARKIJANG.EKONOMI – Bulan Ramadhan identik dengan momen untuk memperbanyak ibadah dengan menjalankan puasa dan menahan hawa nafsu dari hal-hal yang dapat mengurangi pahala atau membatalkan puasa. Idealnya, Bulan Ramadhan bisa menjadi waktu yang tepat untuk berhemat sebab konsumsi harian kita dibatasi hanya pada waktu berbuka dan sahur saja. Sehingga pengeluaran biaya harian kita semestinya berkurang.
Kenyataanya, pengeluaran pada Bulan Ramadhan dapat membengkak dan jauh lebih besar dibanding dengan bulan-bulan lainnya. Alasanya beragam mulai dari meningkatnya harga kebutuhan pokok, adanya kewajiban pengeluaran zakat fitrah, dan biaya tambahan khusus lainya seperti tambahan menu takjil, membeli baju lebaran, kue lebaran, THR kepada sanak saudara, hampers, dan sebagainya.
Apabila keuangan kita tidak diatur dengan baik maka akan beresiko terhadap kondisi finansial kita pada bulan-bulan berikutnya. Oleh karena itu, perlu kita mengetahui beberapa tips mengelola keuangan selama Bulan Ramadhan sebagai berikut:
1. Mencatat pemasukan dan pengeluaran
Sebaiknya, pengeluaran dalam satu bulan disesuaikan berdasarkan jumlah pemasukan yang ada. Mengutip tips mengelola pengeluaran selama Bulan Ramadhan ala Prita Ghozie seorang perencana keuangan di akun Youtube CNN Indonesia, dalam mengatur keuangan selama Bulan Ramadhan pendapatan yang kita miliki dapat dialokasikan dalam tiga pos. Pertama untuk memenuhi kebutuhan dasar, kedua untuk memenuhi gaya hidup selama Bulan Ramadhan seperti keperluan buka bersama, membeli baju lebaran, jajan takjil, dan membeli hampers, ketiga untuk menyiapkan dana darurat.
2. Memanfaatkan promo Bulan Ramadhan dengan bijak
Saat Bulan Ramadhan tiba, biasanya banyak ditemui toko-toko yang menawarkan diskon secara besar-besaran. Adanya diskon tersebut dapat kita manfaatkan dengan bijak. Kita perlu mempertimbangkan mana kebutuhan dan mana keinginan yang perlu dipenuhi terlebih dahulu. Menahan diri dari berbelanja secara impulsif dapat membantu kita untuk mengontrol pengeluaran meskipun banyak promo Bulan Ramadhan yang ditawarkan.
3. Survey harga
Sebelum memutuskan untuk membeli barang, luangkan waktu untuk membandingkan harga di beberapa toko terlebih dahulu. Dengan melakukan survey harga, kita dapat memperoleh barang dengan harga penawaran terbaik.

4. Belanja kebutuhan lebaran lebih awal
Biasanya, saat mendekati hari raya Idul Fitri harga barang cenderung meningkat drastis. Untuk menghindari resiko tersebut, kita perlu berbelanja lebih awal agar mendapatkan barang dengan harga yang terbaik.
5. Alokasikan THR dengan bijak
Menjelang lebaran salah satu momen yang paling ditunggu-tunggu adalah menerima Tunjangan Hari Raya (THR). Saat menerima THR sebaiknya digunakan untuk memenuhi kewajiban yang perlu dipenuhi terlebih dahulu seperti membayar zakat. Selain itu, sebagian THR yang diterima dapat dialokasikan untuk sedekah mengingat Bulan Ramadhan merupakan bulan yang penuh dengan berkah.
6. Catat pengeluaran harian
Salah satu cara untuk mengontrol pengeluaran selama Bulan Ramadhan adalah mencatat pengeluaran harian secara terperinci. Dengan adanya catatan tersebut memudahkan kita untuk memantau pengeluaran kita dalam satu hari agar nantinya tidak melampaui rencana anggaran yang telah dibuat.
7. Komitmen dengan rencana anggaran
Rencana anggaran yang sudah ada dalam satu bulan sebaiknya tetap konsisten dijalankan dengan sebaik-baiknya. Jangan sampai karena kalap memenuhi keinginan sesaat menyebabkan pengeluaran menjadi membengkak.
Dengan adanya strategi pengelolaan keuangan selama Bulan Ramadhan yang tepat dapat menciptakan momen Ramadhan yang tenang dan penuh dengan keberkahan tanpa mengkhawatirkan pengeluaran yang membengkak. Sehingga kita tidak perlu cemas dengan kondisi finansial kita setelah Bulan Ramadhan berakhir. (LENI)